Petugas Pemilu yang Jatuh Sakit di Bali Bertambah Jadi 22 Orang

Denpasar - Jumlah petugas Pemilu di Bali yang sakit bertambah menjadi 22 orang. Para petugas ini rata-rata tumbang karena kelelahan, stroke hingga infeksi pada mata karena tercolok bilik suara.

"Iya ada 22 petugas yang sakit," kata Komisioner KPU Provinsi Bali Gede Jhon Darmawan ketika dimintai konfirmasi, Jumat (10/5/2019).

Ke-22 petugas yang sakit itu tersebar di seluruh Bali. Mereka terdiri dari Panitia Pemilikan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Linmas hingga petugas KPUD.

Baca juga: Ketua KPPS di Magetan Meninggal Setelah 12 Hari Dirawat Usai Pemilu

Dari data tersebut petugas yang sakit terbanyak dari Karangasem yaitu sebanyak 6 orang. Kemudian disusul Denpasar 4 orang, Badung 3 orang, Tabanan 3 orang, Buleleng 3 orang, Gianyar 2 orang, dan Bangli 1 orang.

Ada tiga orang yang mengalami gejala stroke yaitu I Nengah Widiartha (Karangasem), Made Suweca (Karangasem), Nyoman Karsa (Karangasem), dan I Made Sulitra (Buleleng). Sementara itu, petugas yang mengalami kecelakaan saat bertugas yaitu AA Gede Juliarta (Bangli), Anak Agung Putu Adi Pradana (Denpasar), dan Anak Agung Gde Agung Eka Putra (Gianyar).

Lalu ada petugas KPPS Seririt, Buleleng, yang mengalami serangan jantung yaitu Made Sulitra. Sulitra mendapat serangan jantung saat mengikuti rapat pleno PPK Seririt dan saat ini dirawat di RSUD Singaraja.

Kemudian ada Gusti Made Budiasa yang mengalami vertigo, saat rekapitulasi di TPS. Petugas KPPS Kerambitan, Tabanan itu sempat dilarikan ke UGD RSUD Tabanan dan saat ini sudah diizinkan pulang.

Baca juga: Dianggap Berhasil, KPU Subang Diapresiasi Tokoh Agama

Ada juga I Gusti Made Gustem Lasida yang mengalami infeksi mata. Mata petugas KPU Gianyar itu tergores bilik suara berbahan alumunium saat penerimaan kotak suara dari PPK ke Kabupaten Gianyar.

Sementara sisanya petugas mengalami kelelahan. Beberapa di antaranya sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Selain 22 petugas yang sakit, ada dua petugas KPPS yang meninggal dunia. Yaitu petugas KPPS Karangasem I Nengah Sumerta yang mengalami sesak nafas dan tensi tinggi, lalu Ketua KPPS Kuta, Badung I Putu Rudi Artawan yang meninggal karena ditabrak mobil.

Jhon mengatakan pihaknya masih menunggu rekomendasi KPU RI soal pendistribusian santunan. Saat ini pihaknya masih melakukan verifikasi terkait jumlah petugas yang sakit maupun meninggal.

"Kita masih menunggu dari KPU RI bagaimana juknisnya dari Permenkeu kan sudah, tapi juknis dari KPU belum turun. Sekarang KPU provinsi diminta untuk melakukan proses verifikasi dulu sampai tanggal 11 (Mei)," terang Jhon.


Menkes Ungkap Penyebab Kematian Ratusan Petugas KPPS:

[Gambas:Video 20detik]

(ams/rvk)