"Kalau betul Inas ada data seperti itu, mestinya dia buat laporan polisi karena ini adalah satu bentuk kejahatan demokrasi juga. Kenapa mereka nggak melakukan itu? Kenapa nyebar isu?" sebut Eggi kepada wartawan, Jumat (10/5/2019).
"Berkaitan dengan jualan people power itu sangat tidak masuk akal karena mau dirancang dengan jelas pengertian people power yang dimaksud, justru yang mulai pertama itu Jokowi, ada bukunya, Anda lihat aja di Gramedia itu ada buku 'Jokowi People Power'. Ada, yang ditulis oleh si Bimo atau siapa tuh," kata Eggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eggi menjelaskan lebih jauh soal people power versi dia. Menurutnya, people power dulu dikondisikan untuk melawan Prabowo Subianto pada 2014.
"Itu kalau dibilang jualan people power, dulu dia ngapain people power people power-an. Karena dulu itu dirancang people power untuk mengondisikan lawan Prabowo, 2014 kan lawan Prabowo. Nggak ada, sebelum-sebelum itu," jelas Eggi.
Sebelumnya diberitakan, Inas terkejut atas pernyataan Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief yang menyebut Kivlan Zen berbisnis massa demonstrasi. Inas lalu menduga pengerahan massa di kampanye Prabowo-Sandi selama ini berada di bawah komando Kivlan.
"Rakyat Indonesia sangat terkejut mendengar pernyataan Andi Arief yang membocorkan rahasia penting dalam kubu paslon 02, yakni bahwa salah seorang anggota BPN Prabowo-Sandi, yaitu Kivlan Zen, berbisnis pengerahan massa untuk berdemonstrasi!" ujar Inas, yang juga anggota Tim Penugasan Khusus TKN Jokowi-Ma'ruf.
"Pernyataan ini semakin meyakinkan kita bahwa pengerahan massa di kampanye-kampanye Prabowo Sandi selama pilpres ini dikerjakan oleh Kivlan Zen dalam bentuk bisnis," sambung dia.
Eggi Sudjana Demo Bareng Kivlan: Inilah Bentuk People Power!:
(gbr/fjp)