"La, insinyur Indonesia jarang bisa bahasa China. Makanya tenaga China dibagi, dibawa ke Indonesia. Jangan marah kalau banyak orang China kerja di sini, karena katalog itu bahasa China, bukan bahasa Inggris. Orang Indonesia banyak yang nggak bisa bahasa China," kata Said di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Jalan M Kahfi 1, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2019).
Wajar saja, menurut Said, bila banyak insinyur Negeri Tirai Bambu bekerja di Indonesia. Untuk menekan jumlah tenaga kerja China di Indonesia, Indonesia harus menguasai bahasa mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Said mengaku pernah menerima cerita dari Wakil Presiden Jusuf Kalla perihal banyaknya pekerja China di Indonesia, JK menjelaskan kepada dia soal sebabnya.
"Karena China bawa teknologi, bawa mesin, bawa modal. Katalognya mesin bahasa China," kata dia.
Said baru saja menerima Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian di pondok pesantren ini. Xiao Qian menyerahkan santunan kepada santri dan memastikan program beasiswa untuk putra-putri NU terus berjalan.
"Yang ketiga, kami akan terus menyediakan beasiswa kepada PBNU. Yang berminat untuk berkuliah ke sana bisa kabarkan kami dan kami bersedia memberikan bantuan," tutur Xiao Qian, dibantu penerjemah. (dnu/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini