Rizky, bocah 12 tahun, saat itu tengah menonton pertandingan Manchester City di suatu kafe internet ketika gempa mengguncang Palu. Gempa dan tsunami yang terjadi pada 28 September 2018 itu mematahkan tangan Rizky meski si bocah bisa menyelamatkan diri. Rupanya, cerita pilu Rizky mendapat atensi masyarakat Inggris.
"Kisah Rizky sangat menginspirasi orang-orang di seluruh dunia, termasuk di Inggris. Ketika bencana alam terjadi, kami sebagai teman ingin membantu. Inggris dan Indonesia memiliki persahabatan yang erat dan kami berada di garis depan dalam upaya membantu saudara-saudara kita di Sulawesi Tengah," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste Moazzam Malik dalam keterangannya, Rabu (8/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pada 2 Mei lalu, Rizky dan ayahnya mendapatkan kesempatan mengunjungi Inggris menyaksikan Manchester City bermain. Kandidat kampiun Liga Inggris itu tengah melawan Leicester City sebelum akhirnya menang dengan skor 1-0.
Tiga poin itu membuat City senang karena bisa memuncaki klasemen, begitu pula Rizky, yang bisa bertemu dengan para pemain idolanya dan menikmati jalan-jalan di Liverpool dan Manchester.
"Olahraga dapat berperan dalam proses penyembuhan. Olahraga dapat menyatukan, menginspirasi, dan menghibur kita semua--dan Liga Premier menjadi milik seluruh dunia sebagai liga sepakbola nasional terbesar, paling kompetitif dan mendunia. Bahkan sebagai penggemar Liverpool, saya senang dan sangat tersentuh oleh kemurahan hati Manchester City dan Riyad Mahrez, mengundang Rizky ke Inggris untuk nonton langsung tim favoritnya bermain dan menang!" kata Moazzam. (gbr/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini