"Ini kita berpikir ada penyakit virus tidak diketahui atau penyakit bakteri yang mengarah ke situ yaitu leptospira atau ada juga penyakit virus mirip leptospira seperti hantavirus yang ditularkan oleh tikus," ujar ahli dari Puslitbang Unhas, Isra Wahid, usai menggelar pertemuan dengan pihak Dinkes Sulsel, Rabu (8/5/2019).
Sedangkan dari hasil pemeriksaan sampel darah, kemungkinan penyakit ini berasal dari virus yang dibawa oleh serangga diketahui negatif. Hingga kini pihak ahli dan pakar belum dapat menyimpulkan jenis penyakit misterius tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembahasan terkait penyakit misterius ini digelar oleh Dinkes Sulsel bersama Kemenkes RI, pakar, ahli juga lembaga terkait di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel, siang tadi.
Untuk mengatasi kebuntuan itu, rencananya tim gabungan ini akan kembali ke Jeneponto pada Kamis (9/5) besok untuk melakukan penyelidikan ulang.
"Makanya tim gabungan akan turun bersama besok untuk melihat ulang lokasi itu dan mendapat spesimen untuk diperiksa secara komprensif tidak hanya di Makassar bisa dirujuk ke tempat lain," tuturnya.
Penyakit misterius ini menyerang hingga hampir 70 orang di Jeneponto mulai dari sekitar pertengahan bulan Maret lalu. Penderitanya mengalami gejala, demam, sakit kepala, sakit perut dan nyeri persendian.
Para warga yang menderita sakit itu kini telah mendapatkan perawatan medis di beberapa RS di Kabupaten Takalar, Sulsel. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak medis di RS Takalar, penyakit ini diidentifikasi mirip dengan gejala tipus (Thypoid).
"Perkembangan di sana Alhamdulillah sudah banyak yang sembuh dan kembali (rumah), dari 70-an pasien. Gejalanya mirip thypoid dan penanganan saat ini dilakukan seperti itu, Alhamdulillah sudah banyak sembuh," jelas kata Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (7/5). (idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini