Sandiaga Nilai Tim Pengkaji Ucapan Tokoh Tidak Prioritas

Sandiaga Nilai Tim Pengkaji Ucapan Tokoh Tidak Prioritas

Mochamad Zhacky - detikNews
Selasa, 07 Mei 2019 13:55 WIB
Foto: Cawapres Sandiaga Uno menghadiri pelatihan OK OCE di RPTRA Mutiara Sumur Batu, Jalan Mutiara, Kemayoran, Jakarta Pusat. (Zhacky-detikcom)
Jakarta - Cawapres Sandiaga Uno menghadiri pelatihan OK OCE di Jakarta Pusat. Sandiaga sempat menyindir soal pemerintah yang ingin membentuk tim pengkaji ucapan tokoh.

Pelatihan OK OCE yang dihadiri Sandiaga digelar di RPTRA Mutiara Sumur Batu, Jalan Mutiara, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2019). Setibanya di lokasi, Sandiaga langsung menemui peserta pelatihan yang sedang membuat kue dan membelu satu toples kue.


Saat akan wawancara dengan wartawan, Sandiaga langsung menyampaikan bahwa pernyataan yang akan disampaikan bukan untuk memecah belah. Dia tak ingin pernyataannya disalahartikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada masukan dari lawyer saya, (wawancara) akan saya mulai dengan disclaimer. Pernyataan saya ini dalam bingkai NKRI, Pancasila, UUD'45 dan ditujukan untuk persatuan. Tidak ada keinginan memecah-belah, hanya mengungkapkan fakta di lapangan," kata Sandiaga.

"Jangan sampai nanti diarahkan ke intepretasi bahwa saya menginginkan hal-hal di luar norma berbangsa dan bernegara," imbuhnya.

Sandiaga menilai tim pengkaji ucapan tokoh bukan yang menjadi prioritas untuk rakyat. Dia menyebut yang menjadi prioritas rakyat yakni lapangan kerja.

"Saya juga sudah sampaikan bahwa bentukan badan-badan seperti itu ya sangat tidak menjadi prioritas. Yang menjadi prioritas yang seperti ini, lapangan kerja yang harus diciptakan. Itu yang harus jadi prioritas pemerintah," tegas Sandiaga.

Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto mengatakan pemerintah akan membentuk Tim Hukum Nasional untuk mengkaji tokoh yang melanggar hukum pascapemilu. Menurutnya, tim hukum itu akan mengkaji semua ucapan, pemikiran, dan tindakan tokoh yang melanggar hukum.


Wiranto mengatakan tim hukum nasional ini terdiri atas beberapa pakar. Saat ini ia mengaku sudah memanggil dan melakukan komunikasi dengan tim tersebut.

"Hasil rapat salah satunya adalah kita membentuk Tim Hukum Nasional yang akan mengkaji ucapan, tindakan, pemikiran dari tokoh-tokoh tertentu, siapa pun dia, yang nyata-nyata melanggar dan melawan hukum," ujar Wiranto, Senin (6/5).


Tonton juga video Sandi Sebut AHY Tak Koordinasi Bertemu Jokowi: Saya Husnuzan Saja:

[Gambas:Video 20detik]

(zak/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads