Pelatihan OK OCE yang dihadiri Sandiaga digelar di RPTRA Mutiara Sumur Batu, Jalan Mutiara, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (7/5/2019). Setibanya di lokasi, Sandiaga langsung menemui peserta pelatihan yang sedang membuat kue dan membelu satu toples kue.
Saat akan wawancara dengan wartawan, Sandiaga langsung menyampaikan bahwa pernyataan yang akan disampaikan bukan untuk memecah belah. Dia tak ingin pernyataannya disalahartikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai nanti diarahkan ke intepretasi bahwa saya menginginkan hal-hal di luar norma berbangsa dan bernegara," imbuhnya.
Sandiaga menilai tim pengkaji ucapan tokoh bukan yang menjadi prioritas untuk rakyat. Dia menyebut yang menjadi prioritas rakyat yakni lapangan kerja.
"Saya juga sudah sampaikan bahwa bentukan badan-badan seperti itu ya sangat tidak menjadi prioritas. Yang menjadi prioritas yang seperti ini, lapangan kerja yang harus diciptakan. Itu yang harus jadi prioritas pemerintah," tegas Sandiaga.
Sebelumnya, Menko Polhukam Wiranto mengatakan pemerintah akan membentuk Tim Hukum Nasional untuk mengkaji tokoh yang melanggar hukum pascapemilu. Menurutnya, tim hukum itu akan mengkaji semua ucapan, pemikiran, dan tindakan tokoh yang melanggar hukum.
Wiranto mengatakan tim hukum nasional ini terdiri atas beberapa pakar. Saat ini ia mengaku sudah memanggil dan melakukan komunikasi dengan tim tersebut.
"Hasil rapat salah satunya adalah kita membentuk Tim Hukum Nasional yang akan mengkaji ucapan, tindakan, pemikiran dari tokoh-tokoh tertentu, siapa pun dia, yang nyata-nyata melanggar dan melawan hukum," ujar Wiranto, Senin (6/5).
Tonton juga video Sandi Sebut AHY Tak Koordinasi Bertemu Jokowi: Saya Husnuzan Saja:
(zak/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini