Ajukan Praperadilan, Romahurmuziy Tak akan Hadiri Sidang

Ajukan Praperadilan, Romahurmuziy Tak akan Hadiri Sidang

Yulida Medistiara - detikNews
Senin, 06 Mei 2019 09:38 WIB
Romahurmuziy alias Rommy (tengah). (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Mantan Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) mengajukan upaya praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun Rommy dipastikan tidak akan hadir.

"Ya, dia masih menjalani penahanan di KPK. Kami juga tidak meminta izin untuk dia hadir, dan nggak ada gunanya dia hadir," ungkap Pengacara Rommy, Maqdir Ismail, di PN Jaksel, Jl Ampera Raya, Senin (6/5/2019).


Diketahui, Rommy masih ditahan di rutan KPK sehingga hanya dikuasakan ke pengacara. Maqdir juga tak meminta izin kepada KPK agar dia menghadiri sidang praperadilan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agenda sidang hari ini membacakan permohonan. Sidang agenda ini sejatinya digelar pada Senin (22/4) lalu, namun ditunda karena KPK tidak hadir. Selaku tergugat, KPK mengaku masih mengumpulkan bukti-bukti.

KPK saat itu meminta majelis hakim menunda persidangan selama tiga pekan. Namun, pengacara Rommy, Maqdir Ismail, tidak menyetujui, sehingga hakim pun mengambil jalan tengah dengan memutuskan menunda hingga dua pekan.


Diketahui, KPK telah membaca memori gugatan praperadilan Rommy. Dalam gugatan itu, Rommy mengklaim tidak tahu-menahu soal tas berisi uang dalam operasi tangkap tangan (OTT).

Berikut ini beberapa poin praperadilan yang diajukan Rommy:

- Tersangka RMY (Romahurmuziy) mengatakan tidak mengetahui tentang adanya tas kertas berisi uang.
- Mempermasalahkan penyadapan KPK.
- Tersangka RMY (Romahurmuziy) memandang pasal suap tidak bisa digunakan karena tidak ada kerugian negara.
- Padahal seharusnya, menurut RMY (Romahurmuziy), KPK hanya bisa memproses kasus dengan kerugian negara Rp 1 miliar lebih.
- Mempersoalkan OTT karena RMY (Romahurmuziy) mengklaim tidak mengetahui tas berisi uang.
- Penetapan tersangka RMY (Romahurmuziy) tidak didahului penyidikan terlebih dahulu.



Saksikan juga video 'Usai Diperiksa KPK, Rommy Malah Komentari Pemilu 2019':

[Gambas:Video 20detik]

(yld/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads