"Nggilani! Asbun banget sih," ujar juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Irma Suryani, kepada wartawan, Jumat (3/5/2019).
Dalam bahasa Jawa, 'nggilani' artinya 'menjijikkan'. 'Asbun' adalah akronim dari 'asal bunyi', yang bermakna asal berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Menurut Irma, tak ada anggota KPPS yang meninggal secara misterius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irma mengatakan semua pihak prihatin atas banyaknya KPPS yang meninggal seusai pemilu. Di sisi lain, dia menyayangkan masih ada pihak yang memunculkan isu negatif. Dia meminta tidak ada lagi yang melempar isu tidak pantas. Lebih baik, menurutnya, tunggu hasil KPU.
"Kita semua prihatin dengan pemilu yang melelahkan ini, tapi jangan kemudian malah mau digoreng-goreng nggak karuan. Saya saja menderita kelelahan kronis karena pemilu serentak ini dan sampai dirawat. Jangan bikin isu yang nggak-nggaklah. Pesta demokrasi sudah usai, mari kita tunggu pemenangnya, ngomong macem orang nggak sekolahan saja," katanya.
"Kami mengusulkan kemarin kalau dipandang perlu, maka seluruh jenazah yang meninggal misterius karena kami tidak mendengar secara detail penyebabnya apa secara medis, maka jika perlu semua jenazah itu dibongkar untuk dilakukan autopsi. Supaya tidak ada kecurigaan di antara masyarakat," ujar anggota BPN Mustofa Nahrawardaya di Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (3/5).
Simak Juga 'KPU: Bangsa Ini Patut Berterima Kasih kepada KPPS!':
(eva/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini