"Kami mengusulkan kemarin kalau dipandang perlu maka seluruh jenazah yang meninggal misterius karena kami tidak mendengar secara detail penyebabnya apa secara medis, maka jika perlu semua jenazah itu dibongkar untuk dilakukan autopsi. Supaya tidak ada kecurigaan di antara masyarakat," kata anggota BPN, Mustofa Nahrawardaya di Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2019).
Alasan Mustofa mengusulkan itu karena banyak petugas pemilu yang gugur. Dia menilai dengan jumlah yang banyak itu menimbulkan kecurigaan di benak masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ini rekor terbesar yang dialami, Pak polisi, petugas KPPS, maupun para saksi, maupun petugas pemilu lainnya ini menjadi keprihatinan kita semua. Jadi kematian hilangnya nyawa jangan dipakai guyonan, menawarkan uang jumlah berapa pun tidak etis," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, data yang diterima KPU hingga saat ini mencatat 400 lebih petugas KPPS meninggal dunia. Sebanyak 3.658 petugas KPPS sakit.
"Itu masih yang terakhir saya dapat masih 412 (meninggal) yang tadi malam, pukul 08.00 WIB malam, tanggal 2 Mei kita dapat dan dihimpun dari daerah," ujar Komisioner KPU Evi Novida Ginting di Jurang Mangu Timur, Tangerang Selatan, Jumat (3/5).
Baca juga: KPU: Petugas KPPS Meninggal Dunia Jadi 412 |
Tonton video KPU: Bangsa Ini Patut Berterima Kasih kepada KPPS!:
(zap/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini