Selain karena AJB tanah yang tidak kunjung diterbitkan, kekecewaan terhadap pemerintah menjadi pemicu pelaku melakukan aksi gilanya. Salah satunya masalah dana bantuan yang tak cair.
"Saya sebagai Ketua Kelompok Tani merasa malu, Pak, dijanjikan bantuan pompa untuk petani bawang merah tidak direalisasikan, cuma disuruh bayar Rp 50 ribu untuk bikin proposal, namun tidak ada sampai sekarang, ini juga persoalan pilkada, dia kira saya tidak memilih Bupati Pinrang terpilih (Andi Irwan Hamid) padahal saya ini masuk tim Merah," urai dia di hadapan penyidik Satreskrim Polres Pinrang, Jumat (3/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku yang juga Sekretaris Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Pinrang ini mengaku kecewa terhadap Pemerintah Kabupaten Pinrang. Dia mengatakan anggaran untuk Atlet Pra-Porda Disabilitas belum juga dikucurkan.
"Padahal katanya ada dananya Rp 25 juta, namun sampai sekarang belum dibahas untuk diperdakan, kekecewaan itu semua menumpuk, Pak," terangnya.
Pelaku membakar Kantor Desa Malongi-longi Jumat (3/5) sekitar Pukul 09.00 WITA pagi tadi. Bahkan aksi gilanya disiarkan langsung melalui Akun FB miliknya. Aksi pembakaran ini membuat kantor desa hangus terbakar. (rvk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini