"Aku memang punya utang Rp 10 juta, utang untuk beli ekstasi," kata pelaku, Cung Adi, saat ditemui di ruang pemeriksaan Polresta Palembang, Kamis (2/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Usman nagih terus. Karena lagi nggak punya uang, ya aku marah, emosi. Terus sempat berkelahi, sampai aku tembak kena leher," katanya.
Dari total utang Rp 10 juta itu, pria yang akrab disapa Cung Adi ini pun mengaku sudah mencicil utangnya. Namun, ketika korban datang, dia memang sedang tak punya uang.
"Sudah dicicil dua kali, sekitar Rp 2 juta. Sisanya Rp 8 juta lagi dan memang aku nggak punya uang kemarin. Uang untuk beli ekstasi 40 butir dan mau dijual lagi di situ (kawasan eks lokalisasi di Jalan Teratai)," tutup pelaku.
Sementara itu, Kapolresta Palembang Kombes Didi Hayamansyah mengaku tengah mendalami keterangan pelaku, terutama terkait utang yang menjadi alasan pelaku menembak korban.
"Masih kami dalami ya, sekarang masih diperiksa oleh Reskrim. Nanti pasti kita sampaikan hasilnya," terang Didi singkat.
Untuk diketahui, Usman ditemukan tak bernyawa pada Minggu (28/4) sekitar pukul 05.30 WIB. Sebelum Usman ditemukan tewas akibat ditembak, warga sekitar menyebut sempat mendengar ada keributan.
Tak lama setelah penembakan, warga menemukan Usman tewas bersimbah darah di Jalan Teratai Putih atau biasa dikenal sebagai eks lokalisasi Kampung Baru. Pria yang baru menikah 5 bulan lalu itu mengalami luka tembak di bagian leher. (ras/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini