"Kami sangat terbuka untuk berdialog, untuk komunikasi dengan semua elemen bangsa, termasuk dari Demokrat dan PAN. Karena era sekarang ini adalah era kolaborasi, era bermitra, era bekerja sama, bukan era bermusuhan, berkonflik, atau pecah belah," ujar Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding, kepada wartawan, Kamis (2/5/2015).
Menurut Karding, Jokowi juga sudah menyatakan siap bersilaturahmi dengan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan-pernyataan terbaru dari Partai Demokrat memberikan sinyal partai pimpinan Ketum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu memberi lampu hijau atas tawaran kubu Jokowi. Karding menyatakan komunikasi harus terus dijalin dengan partai-partai rival koalisi, termasuk Demokrat.
"Saya kira komunikasi dan dialog atau pertemuan-pertemuan dengan teman-teman yang selama ini berbeda harus dijalin. Harus intensif karena sekali lagi yang paling penting dalam hidup berbangsa dan bernegara adalah persatuan Indonesia," tuturnya.
"Cita-cita menyejahterakan rakyat tidak bisa kita capai tanpa persatuan Indonesia. Kedamaian, ketentraman tidak bisa kita capai tanpa persatuan Indonesia. Oleh karena itu, para tokoh, para kelompok-kelompok yang berbeda secara politik di pilpres, saya kira baiknya berkomunikasi," lanjut Karding.
![]() |
Politikus PKB ini juga menyoroti pentingnya gotong royong semua pihak pasca-pemilu. Karding pun mengingatkan para tokoh tidak membuat narasi yang berujung pada potensi perpecahan.
"Kita akan ketinggalan kalau narasi yang kita bangun terus menerus adalah perbedaan-perbedaan yang tidak terselesaikan," sebutnya.
Demokrat juga sudah memberikan sinyal untuk siap bekerja sama dengan pemerintahan yang dipimpin presiden terpilih pada periode mendatang. Seperti diketahui, Jokowi-Ma'ruf menang versi hitung cepat. Sedangkan Prabowo mengklaim menang berdasarkan real count internalnya.
"Pada prinsipnya, kami, Partai Demokrat, siap bekerja sama dengan pihak mana pun untuk menyukseskan 14 Program Prioritas Demokrat sebagai platform perjuangan yang kami tawarkan kepada rakyat dalam pemilu kemarin. Termasuk tentunya dengan pemerintah terpilih nantinya, entah siapa pun itu, untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara," ujar Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon melalui keterangan tertulis, Kamis (2/5).
Tak hanya itu, PD juga sudah terang-terangan berbeda pandangan dengan beberapa manuver Prabowo-Sandiaga. Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik menunjukkan ketidaksetujuan PD terhadap isu people power yang disuarakan oleh sejumlah elite BPN Prabowo-Sandiaga. Demokrat kembali memberi sinyal dukungan kepada pemerintah Jokowi.
"Terminologi yang tepat bukan People's Power tapi Peaceful Assembly. Kita mau memprotes penyelenggaraan Pemilu yang kontroversial karena dipenuhi laporan tentang keterlibatan terlarang aparat negara," ucap Rachland.
"Kita tak berniat menjatuhkan pemerintahan," sambungnya. (elz/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini