Aksi unjuk rasa yang dimulai sekitar pukul 09.00 pagi, Kamis (2/4/2019) itu diawali dari Pendapa Kampus menuju Gedung Dekanat FIB Unej. Para mahasiswa itu meminta dukungan dari Dekan Kampus terkait aksi yang dilakukan.
"Kami minta bertemu dengan dekan kampus untuk memberikan dukungan moril terhadap aksi ini. Kita harap tindak tegas kriminal pelecehan seksual," kata para mahasiswa serempak .
Namun cukup lama menunggu, para mahasiswa bermaksud untuk menjemput Dekan di ruangannya. Tetapi saat sampai di ruangan, yang bersangkutan tidak ada dan disampaikan belum datang ke kampus. Tidak lama Pembantu Dekan 1 FIB Unej Retno Winarni datang dan menemui para mahasiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait aksi unras dari mahasiswanya, Retno ini mempersilahkan. "Mungkin dengan cara seperti itu, ya kami persilakan. Yang jelas kasus ini sudah diproses, dan saat ini sudah sampai tahap Kemendikti," katanya.
Usai mendapat dukungan dari pihak dekanat, puluhan mahasiswa itu berkeliling ke sejumlah gedung kampus di fakultas terdekat, seperti Fakultas Ekonomi, Hukum, Fisip (Fakultas Sosial Politik), dan fakultas lainnya. Untuk meminta dukungan moril.
"Aksi ini adalah aksi kemanusiaan, dan kami meminta dukungan dari rekan-rekan mahasiswa dari fakultas lainnya. Karena aksi ini adalah bentuk keprihatinan terhadap tindakan asusila yang tidak seharusnya terjadi di universitas kami," kata negosiator Aksi Nurhidayati saat berada di Kampus Fakultas Ekonomi.
(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini