TKN: Prabowo-Sandi Pemimpin Rasional, Orang Sekitarnya Jangan Panas-panasi!

TKN: Prabowo-Sandi Pemimpin Rasional, Orang Sekitarnya Jangan Panas-panasi!

Zunita Putri - detikNews
Selasa, 30 Apr 2019 18:58 WIB
Foto: Usman Kansong (Rolan/detikcom)
Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin meminta orang dekat Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno tidak ikut memanas-manasi terkait pemilu yang disebut curang. TKN meminta semua pihak menahan diri.



Awalnya, Direktur Komunikasi Politik TKN, Usman Kansong menjelaskan terkait sejarah quick count. Dia mengatakan data quick count itu data ilmiah dan tidak bisa disebut kecurangan. Dia pun meminta kubu Prabowo bersikap rasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira, Pak Prabowo dan Pak Sandi itu kan sosok pemimpin yang rasional, karena quick count itu kita tahu dilakukan dengan metode ilmiah yang pasti rasional, sebetulnya kita ingin orang-orang sekitar Pak Prabowo dan Pak Sandi tidak kemudian memanas-manasi Pak Prabowo dan Pak Sandi, karena kita paham dan yakin bahwa Pak Prabowo dan Pak Sandi adalah pemimpin rasional," kata Usman di Posko Cemara, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2019).



Dia menilai tidak masuk akal bila kubu Prabowo-Sandi menyebut pemilu curang. Dia meminta orang sekitar Prabowo tidak memanasi Prabowo untuk berpikir tidak rasional.

"Ini kan jadi tidak rasional ketika misalnya mereka klaim kemenangan, tapi mengatakan pemilu curang dan diminta diulang, ini kan jadi tidak rasional, padahal kita tahu. Kita yakin, TKN yakin, Pak Prabowo dan Pak Sandi adalah pemimpin rasional," katanya.



Dia pun meminta kubu Prabowo untuk menahan diri sebelum pengumuman resmi dari KPU. Usman kemudian menyinggung soal ucapan selamat dari pemimpin dunia kepada Jokowi berdasarkan hasil quick count.

"Jadi sekali lagi, orang-orang sekitarnya janganlah mengompori, jangan memanasi. Coba kita lihat sejarah quick count, bagaimana pemimpin dunia mengucapkan selamat kepada rivalnya hanya berdasarkan quick count, tapi sekali lagi kita di TKN juga menunggu hasil real count KPU karena secara formal, dan secara yuridis kita mengacu kepada hasil real count KPU yang akan diumumkan pada 22 Mei nanti," pungkasnya. (zap/knv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads