Awalnya, Direktur Komunikasi Politik TKN, Usman Kansong menjelaskan terkait sejarah quick count. Dia mengatakan data quick count itu data ilmiah dan tidak bisa disebut kecurangan. Dia pun meminta kubu Prabowo bersikap rasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai tidak masuk akal bila kubu Prabowo-Sandi menyebut pemilu curang. Dia meminta orang sekitar Prabowo tidak memanasi Prabowo untuk berpikir tidak rasional.
"Ini kan jadi tidak rasional ketika misalnya mereka klaim kemenangan, tapi mengatakan pemilu curang dan diminta diulang, ini kan jadi tidak rasional, padahal kita tahu. Kita yakin, TKN yakin, Pak Prabowo dan Pak Sandi adalah pemimpin rasional," katanya.
Dia pun meminta kubu Prabowo untuk menahan diri sebelum pengumuman resmi dari KPU. Usman kemudian menyinggung soal ucapan selamat dari pemimpin dunia kepada Jokowi berdasarkan hasil quick count.
"Jadi sekali lagi, orang-orang sekitarnya janganlah mengompori, jangan memanasi. Coba kita lihat sejarah quick count, bagaimana pemimpin dunia mengucapkan selamat kepada rivalnya hanya berdasarkan quick count, tapi sekali lagi kita di TKN juga menunggu hasil real count KPU karena secara formal, dan secara yuridis kita mengacu kepada hasil real count KPU yang akan diumumkan pada 22 Mei nanti," pungkasnya. (zap/knv)











































