Pantauan detikcom di wilayah RT 10 RW 5, Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, Minggu (28/4/2019), tampak aktivitas warga membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir yang masih mengendap. Di kanan-kiri jalan permukiman, masih ada sisa-sisa sampah dan lumpur yang mengendap di selokan.
Ada pula warga yang tampak mencuci peralatan rumah tangga dari sisa-sisa lumpur di depan rumahnya. Petugas PPSU Kelurahan Cawang juga tampak berkeliling dan mengangkut sampah-sampah sisa banjir yang menumpuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Anies Menangkal Banjir Jakarta |
Ketua RT 11 RW 5 Cawang, Amir, mengatakan hampir semua warga sudah kembali ke rumahnya sejak semalam. Semua warga di wilayah RT 11 mengungsi di posko Universitas Binawan.
"Sekarang lagi bersihin rumah. Warga sini udah biasa lah sama banjir. Sebelum banjir BPBD udah kasih peringatan. Biasanya kalau dari kelurahan ada info kalau mau banjir, siaga I, siaga II, waspada kan gitu. Udah siap-siap tuh warga," ujar Amir di lokasi.
Menurut Amir, banjir di wilayah RT-nya terakhir terjadi lima tahun lalu. Banjir itu disebutnya karena ada air kiriman dari Bogor.
"Terakhir banjir 5 tahun lalu, banjir 5 tahunan. Biasanya nggak nyampai sini, tapi ini nyampai sini. Kiriman dari Bogor airnya. Biasanya nggak gede, tapi ini nggak tahu nih gede. Biasanya kalau banjir kan Januari atau Februari, ini kok April," tuturnya.
Amir mengatakan banjir yang menerjang wilayahnya mencapai 2 meter. Amir menyebut penanganan banjir kali ini tergolong cepat.
"Penanganan dari dinas cepet, jadi sebelum banjir udah ada itu tenda. Tunggu sampai pengungsi habis, tunggu aman deh, baru dibongkar," ucap Amir.
Menurut Amir, banjir di wilayahnya sempat surut, namun kembali naik sebelum rumah-rumah warga bisa ditinggali lagi seperti sekarang. Amir berharap normalisasi Kali Ciliwung dilanjutkan kembali agar banjir tidak terus-menerus terjadi di wilayahnya.
"Rumah-rumah yang deket kali disuruh pindah gitu aja, dinormalisasi ke mana. Kan bikin sempit itu kalinya. Udah berjalan dulu zaman Ahok (normalisasi) di pinggir kali, cuma kok berhenti yang gubernur sekarang, nggak diterusin lagi," ucap Amir.
"Kan dulu berjalan tuh normalisasi zaman Ahok. Yang sekarang kok nggak ditempuh lagi?" pungkasnya. (azr/dkp)











































