Sebagaimana siaran pers KBRI Riyadh, Jumat (26/4/2019), acara World Franchise Exhibition digelar di Kota Dhahran, Saudi. Paviliun Indonesia ramai dikunjungi warga Saudi.
Produk Indonesia yang menjadi primadona adalah waralaba produk minuman Yoghurt merk Sour Sally, Kopi Giras yang merupakan campuran kopi dari empat provinsi di Indonesia, produk alas kaki outdoor, dan kayu gaharu asli Indonesia. Promosi wisata Indonesia dan tawaran investasi di Indonesia juga mendapat respons positif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pengunjung paviliun Indonesia juga disuguhi pertunjukan seni dan budaya berupa tarian Indonesia. Penampilnya adalah siswa dan siswi Sekolah Indonesia Riyadh. Pengunjung berkerumun melihat atraksi ini. Mereka juga dipersilakan menikmati sajian makanan ringan Indonesia.
![]() |
Indonesia tamu kehormatan
Di acara ini digelar pertemuan bisnis dengan kamar dagang dan industri Arab Saudi. Ini merupakan tindak lanjut pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Pangeran Mohammed bin Salman. Selain berpartisipasi dalam pameran, Delegasi pebisnis Indonesia juga melakukan pertemuan bisnis dengan Kamar Dagang dan Industri Propinsi Timur, Arab Saudi (Asharqia Chamber) di Kota Dammam, Kamis, 25 April 2019. Delegasi pebisnis Indonesia dipimpin langsung oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Arab Saudi dan OKI, Agus Maftuh Abegebriel yang didampingi oleh Ketua Indonesia Saudi Arabia Business Council (ISABC), Hasan Gaido.
![]() |
Indonesia menjadi tamu kehormatan. Ini adalah kedua kalinya Indonesia menjadi tamu kehormatan. Pertama, adalah saat acara festival budaya Janadriyah, 20 Desember 2018 sampai Januari 2019 lalu.
Baca juga: Diplomasi Indonesia Pasca-Siti Aisyah |
Dalam kesempatan pembukaan pameran tersebut, Duta Besar Maftuh Abegebriel selaku Guest of Honor mendapat kehormatan untuk melakukan tur kunjungan ke seluruh lokasi pameran. Duta Besar Indonesia juga diberikan kesempatan menyerahkan plakat penghargaan kepada perusahaan yang menjadi peserta utama pameran.
"Hubungan persaudaraan antara kedua negara terus meningkat atas dasar kesamaan keyakinan dan kepentingan, di mana Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Pertemuan Presiden Indonesia dengan Raja Salman dan Putra Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman dalam kunjungannya ke Arab Saudi di bulan April ini mengkonfirmasi hal tersebut," kata Anggota Dewan Asharqia Chamber, Mr. Dhary Al-Otaishan.
Duta Besar Maftuh Abegabriel setuju dengan pernyataan dia. Momen ini sangat tepat karena terselenggara setelah ada pertemuan antara Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dengan Raja Salman dan Pangeran Muhammad bin Salman pada 14 April kemarin. Maftuh berharap spirit Saunesia atau 'Saudi-Indonesia' terus terpupuk.
"Dengan semangat Saunesia, sebuah terminologi baru dalam istilah diplomasi yang menggambarkan hubungan istimewa Arab Saudi dan Indonesia, saya yakin hal tersebut dapat direalisasikan," tegas Duta Besar yang juga staf pengajar UIN Sunan Kalijaga ini.
Ketua ISABC, Hasan Gaido selaku perwakilan dari dunia usaha juga menyampaikan antusiasmenya. Dia meyakini hubungan kedua negara yang dalam masa keemasan mempunyai potensi bisnis yang sangat besar untuk dijajaki. "Hubungan bisnis kedua negara sebelumnya didominasi dalam kaitannya dengan haji dan umrah. Indonesia ingin lebih meningkatkan perdagangan, investasi, dan pariwisata. Indonesia juga siap untuk berpartisipasi dalam Visi Saudi 2030, khususnya dalam menyediakan sumberdaya manusia profesional," kata Hasan Gaido. (dnu/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini