Dinas LH DKI Jelaskan Penyebab Sampah Menggunung di Pintu Air Manggarai

Dinas LH DKI Jelaskan Penyebab Sampah Menggunung di Pintu Air Manggarai

Rolan - detikNews
Jumat, 26 Apr 2019 16:54 WIB
Foto: Sampah di Pintu Air Manggarai (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Djafar Muchlisin menjelaskan perihal tumpukan sampah menggunung di Pintu Air Manggarai. Menurutnya, sampah tersebut bukan dari rumah tangga, namun dari permukiman dan gubuk liar yang tergerus air sungai.

"Jadi ini permasalahannya bukan hanya pada DKI saja. Karena bisa kita lihat sampah-sampah yang ada di sini jenis-jenis karakteristiknya bukan dari sampah rumah tangga kebanyakan. Tapi adalah sampah dari permukiman-permukiman, gubuk-gubuk liar, bangunan-bangunan, yang tergerus air terbawa ke sungai," ujar Djafar di Pintu Air Manggarai, Jalan Tambak, Kelurahan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019).


Selain permukiman dan gubuk liar, menurut Djafar, bambu dan pohon besar yang berada di pinggiran sungai juga tergerus air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita saksikan memang banyak bambu termasuk adalah kayu-kayu besar, pohon besar, yang memang berada di pinggiran sungai terkena air kemudian roboh terbawa ke sini. Ini merupakan bukan semata-mata sampah rumah tangga," ucapnya.

Dinas LH DKI Jelaskan Penyebab Sampah Menggunung di Pintu Air ManggaraiFoto: Plt Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Djafar Muchlisin (Rolan/detikcom)

Djafar pun tidak memungkiri bahwa volume sampah juga sangat besar. Dia mencontohkan sebatang pohon kapuk yang menurutnya terbawa dari Bogor.

"Ini terus terang aja volume sampahnya banyak banget. Lihat bayangin aja batang kayu sebesar ini, ini kayak gini (batang pohon) kapuk nih. Berarti dari atas sana ini, dari Puncak Bogor ini," kata Djafar.



Untuk penanggulangan gunungan sampah ini, Djafar menilai tidak ada kendala dari segi peralatan. Namun, lagi-lagi volume sampah yang begitu dahsyat menurutnya menuntut pengangkutan sampah terus menerus.

"Sementara peralatan kita, kalau bicara soal peralatan, kita sudah cukup peralatannya. Tapi volume sampah ini yang sangat begitu dahsyat, sehingga ya sudah kita lakukan (pengangkutan) nambah lagi," tuturnya.

Menurut Djafar, menggunungnya sampah di Pintu Air Manggarai dapat selesai ketika hujan di Bogor telah mereda. "Jadi terus menerus berdatangan ini sampahnya. Kecuali di atas (Bogor) hujan selesai, kemudian air surut, sudah tidak banyak terbawa ke sini, mungkin baru bisa selesai," jelas Djafar.

Sementara untuk jumlah sampah yang telah diangkut, Djafar mengatakan ada lebih dari 14 ton hingga siang tadi. "Ada kurang lebih sekitar 14,3 ton sampai siang ini," imbuhnya.


Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya telah berkomentar soal banyaknya sampah di Pintu Air Manggarai ini. Dia mengatakan sampah yang menumpuk tersebut merupakan kiriman dari hulu Sungai Ciliwung.

"Petugas (Dinas) Lingkungan Hidup bertugas all out membersihkan sampah di Manggarai. Jakarta menampung sampah luar biasa banyaknya. Itu bukan sampah warga kita. Itu sampah yang masuk dari aliran Sungai Ciliwung," kata Anies di Gedung Dinas Teknis, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Jumat (26/4).

Anies mengatakan pihaknya telah bersiaga di sekitar Pintu Air Manggarai. Sampah-sampah tersebut saat ini sedang disingkirkan. (gbr/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads