"Ya beliau kan selama ini dengar saran ulama. Ulama menyarankan jangan bertemu dulu, biarkan fokus dengan pekerjaannya masing-masing, dan Alhamdulillah beliau ikut saran itu demi kebaikan bersama, insyaallah," ujar Slamet di kantor BPN, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2019).
Menurut Slamet, kondisi saat ini masih riskan untuk mengadakan pertemuan. Saat ini, kata Slamet, fokusnya adalah mengumpulkan bukti kecurangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kubu sana silakan fokus dengan kerjaan kubu sana. Ada saatnya nanti insyaallah bertemu," imbuhnya.
Terkait dengan adanya wacana rekonsiliasi, Slamet menyebut tak ada rekonsiliasi untuk kecurangan. Baginya, pertempuran saat ini adalah melawan segala bentuk kecurangan.
"Segala bentuk kecurangan tidak ada rekonsiliasi. Kita tidak akan pernah ada rekonsiliasi dengan kecurangan apapun. Jadi kita saat ini adalah pertempurannya melawan segala bentuk kecurangan," tegasnya.
Sebelumnya, sejumlah pimpinan ormas Islam dan tokoh Islam berharap capres Joko Widodo (Jokowi) dan capres Prabowo Subianto segera bertemu untuk rekonsiliasi pasca-Pilpres 2019. Semakin cepat pertemuan dilakukan akan semakin baik.
"Diharapkan tadi makin cepat makin baik apabila Pak Jokowi dapat bertemu dengan Pak Prabowo. Itu kita semua mendukung apabila ada rekonsiliasi seperti itu," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), setelah menerima sejumlah pimpinan ormas Islam dan tokoh Islam di kediamannya, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (22/4).
JK melanjutkan, pertemuan antara Jokowi dan Prabowo sangat penting untuk mendamaikan kembali masyarakat yang sempat terbelah di Pilpres 2019.
"Pentingnya bahwa kalau di atas sudah bersatu, di bawah juga akan ikut bersatu," kata JK. (azr/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini