Sandiaga: Kesalahan Input Data Nggak Bisa Didiemin, Harus Disanksi

Sandiaga: Kesalahan Input Data Nggak Bisa Didiemin, Harus Disanksi

Indra Komara - detikNews
Kamis, 25 Apr 2019 18:42 WIB
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno (Indra Komara/detikcom)
Jakarta - Cawapres Sandiaga Uno menyebut kesalahan input data hasil pemilu tidak seharusnya dibiarkan. Dia menilai harus ada sanksi jika ada kesalahan rekapitulasi suara.

"Kesalahan input data, nggak bisa, nggak bisa didiemin. Ada pernyataan-pernyataan, ya karena kelelahan lah, manusiawi, nggak bisa kayak gitu, nggak boleh, harus dikoreksi, harus ada sanksinya," kata Sandiaga di Insomniak Coffee and Lounge, Jalan Tarumanegara, Cireundeu, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (25/4/2019).


"Kalau ini menjadi repetitif terus-menerus bahwa terjadi kesalahan input data ini ya ini bukan lagi kesalahan, tapi sudah menjadi pola, menginput data yang salah. Jadi tolong diperbaiki, tolong dikawal, tolong pelototin, jangan sampai ada yang tidak ada yang tersalurkan suara yang amanah dari rakyat," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan akan berjuang sampai titik darah penghabisan untuk menghadirkan pemilu jujur dan adil. Apalagi rakyat juga ikut memantau proses pemilu.


"Saya akan tetap berjuang sampai titik darah penghabisan untuk kita hadirkan pemilu yang jurdil. Jangan sampai teman-teman media sudah framing kalau menurut Sandi ini sudah jurdil, belum. Kita justru lagi memastikan bahwa ini akan jurdil dan adil," ucapnya.

Dia juga menepis jika ada isu kerenggangan hubungannya dengan Prabowo. Dia menyebut isu itu hanya framing.

"Untuk kami menyikapi kondisi saat ini, kami sangat positif, saya sangat optimis, Pak Prabowo juga optimis. Pak Prabowo menyampaikan banyak upaya yang memecah belah saya sama Pak Prabowo ya, itu biasa lah, namanya isu-isu framing jangan pernah percaya," jelasnya. (idn/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads