KPU menyebut ada ratusan hacker yang mencoba meretas sistem TI mereka. KPU mengatakan percobaan meretas itu terjadi setiap hari. Namun, selain hacker jahat, ada juga hacker baik hati.
Sementara hacker jahat berada di seberang untuk menyerang KPU, hacker baik hati ini berada di sisi KPU memberikan informasi-informasi yang berguna dan memperkuat 'benteng pertahanan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KPU bahkan mengundang para hacker datang ke KPU. Awak KPU akan memberikan penjelasan tentang kinerja mereka. Viryan yakin orang-orang pintar itu bisa mengerti bahwa KPU tidak berbuat curang dalam menjalankan tugas sehingga tak perlu ada peretasan yang merugikan KPU.
"Poinnya adalah kami ingin sampaikan beberapa pihak teman-teman yang memiliki keahlian, kemampuan IT, atau hacking yang sedang KPU lakukan, ini adalah menentukan nasib bangsa. Kalau teman-teman hackers menduga macam-macam, bisa datang ke kami. Kami akan jelaskan gambaran kerja kami," tutur Viryan.
Bila pun ada anggapan KPU berbuat curang, kata Viryan, sebenarnya itu bukan suatu bentuk kesengajaan, melainkan karena kesalahan. Bila saja ada niat curang, kecurangan bakal dilakukan dengan cara mengubah C1 yang berisi catatan penghitungan suara. Namun kasus seperti itu tidak ditemukan. Justru yang ditemukan adalah kesalahan entri dari C1 ke aplikasi sistem penghitungan suara (situng) KPU.
"Yang ada adalah kekeliruan," kata Viryan.
Simak Juga Video KPU: Pemilu Serentak Cukup Sekali Saja (dnu/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini