"Inti kegiatannya adalah mensyukuri atas kemenangan Jokowi dari pihak 01 yang memang meyakini kamilah sang pemenang (pemilu), sang juara. Tapi kami juga menghormati keputusan KPU, bahwa kami memang harus menunggu resminya pada tanggal 22 Mei, tapi kami ingin bisa menyuarakan kepada rakyat bahwa pemenang adalah 01, sesuai dengan hasil quick count dari beberapa lembaga quick count kredibel yang terdaftar di KPU," kata Ketua Umum Alumni Trisakti untuk Jokowi, Muhanto Hatta, di Jalan Purworejo, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2019).
 Muhanto Hatta Foto: Adhi/detikcom |
Hatta mengatakan ratusan relawan bergabung dalam acara syukuran hari ini. Acara juga diisi dengan doa dan santunan terhadap anak yatim piatu.
"Karena namanya tasyakuran, kami telah mengundang anak yatim piatu sebanyak 70 orang. Jadi nanti kita berdoa, mensyukuri kemenangan ini, mensyukuri bahwa NKRI telah menang, sesuai yang disarankan oleh pak Jokowi," ujar dia.
"Jadi hari ini acaranya syukuran dan merefleksi apa yang telah dikerjakan kemarin selama proses pemilu. Kami lebih ingin menyampaikan apa yang kami perbuat selama ini di depan teman-teman semua untuk mengingat bahwa perjuangan kita yang tiada lelah, 24 jam sehari, 7 hari seminggu, membuahkan hasil dengan kemenangan pak Jokowi," sambung Hatta.
Hatta kemudian bicara soal kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Jakarta. Menurut dia, kemenangan itu diraih atas kerja keras dari seluruh relawan dan pendukung.
"Kami kerjanya door to door, bersih-bersih rumah ibadah, bakti sosial dan kemudian kita juga membuat film tentang tragedi 12 Mei yang tidak diajarkan di bangku sekolah," ujarnya.
Selain itu, sebagai sebuah bentuk rasa syukur atas kemenangan Jokowi, Alumni Trisakti juga akan membuat sebuah video berisi perjuangan mereka. Mnenurut Hatta, Trisakti merupakan salah satu kampus yang mempunyai sejarah panjang dalam reformasi Indonesia.
"Karena kami, Trisakti, sebagai kampus reformasi mempunyai sejarah yang tidak bisa dilupakan republik ini mengenai reformasi, dan kami ingin teman-teman yang muda-muda, yang milenial mengerti sejarah itu ada, kenapa kita bisa bersuara, bermain sosmed, bersuara lantang, ya karena reformasi itu," imbuh Hatta. (knv/elz)
