Jakarta - Sabtu (1/10/2005) besok ada dua peristiwa penting yang patut dicatat. Pertama, BBM dijual dengan harga baru. Kedua, Presiden SBY memimpin Hari Kesaktian Pancasila.Untuk BBM, harga baru akan diumumkan Jumat (30/9/2005) malam ini. Dipastikan banyak orang mengantre di SPBU pada Jumat malam untuk mendapatkan BBM harga lama. Kepanikan pengantre BBM ini bahkan sempat diplesetkan oleh media ibukota dengan singkatan G30S/BBM, plesetan dari G30S/PKI yang populer di buku-buku sejarah masa Orba.Nah, untuk tanggal 1 Oktober besok, di pagi hari SBY sudah berada di kawasan Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya, Jakarta Timur. SBY akan bertindak sebagai inspektur upacara (irup).Peringatan 1 Oktober ini sempat digodok dalam rapat kabinet 23 September silam. Hasilnya, kegiatan rutin ini akan diubah formatnya. Intinya, 1 Oktober diperingati sebagai hari bersatu padunya bangsa Indonesia dalam mengatasi segala upaya pengkhianatan yang mengancam bangsa.Peringatan 1 Oktober digarap serius. Tim kecil dibentuk. Tim ini terdiri dari Mendiknas Bambang Soedibyo, Mensos Bachtiar Chamsyah, Menteri Agama Maftuh Basyuni, dan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra.1 Oktober secara rutin diperingati sejak zaman Presiden Soeharto. Namun pada pemerintahan Megawati, sang presiden lebih suka mendelegasikan pada anak buahnya, termasuk SBY yang kala itu menjabat Menko Polkam. Dan ketika SBY memerintah, dia mempertahankan 'tradisi Lubang Buaya' itu dan dia sendiri bertindak sebagai irup.Sementara itu, suasana G30S yang jatuh hari ini, tidak begitu terasa. Di zaman Orba, setiap 30 September bendera Merah Putih harus dipasang setengah tiang. Tapi seiring jatuhnya rezim Soeharto, aturan itu terkikis. Apalagi hari ini masyarakat lebih pusing antre BBM ketimbang memikirkan bendera setengah tiang.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini