"Soal komisioner KPU, ya itu yang milih Komisi II. Komisi II artinya semua fraksi ada di situ. Ada 10 fraksi," ujar juru debat BPN Ahmad Riza Patria kepada wartawan, Senin (22/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fraksi Prabowo-Sandi cuma ada 4, sisanya 6 fraksi pendukung pemerintah. Bagaimana ya, logika berpikirnya. Jadi, ketujuh komisioner itu ya dipilih 10 fraksi dengan komposisi 6 fraksi koalisi pemerintah. Orang banyakan mereka kok," ujarnya.
Ia kemudian membantah BPN menaruh curiga terhadap KPU. Riza berbicara soal kecurangan-kecurangan di lapangan yang menurut dia terpampang nyata.
"Kami tidak pernah mencurigai KPU pusat, juga tidak pernah mendelegitimasi KPU. Kan yang beredar di media sosial adalah kecurangan-kecurangan di TPS. Itu bukan perbuatan KPU," ucap Riza.
"Itu pelakunya kan KPPS bekerja sama dengan oknum timses atau partai tertentu," imbuh dia.
Sebelumnya, anggota TKN Inas Nasrullah Zubir mengatakan KPU hingga jajaran KPPS bukanlah bagian dari pemerintah. Inas bahkan sampai mengungkit proses pengusulan jajaran komisioner KPU di DPR. Inas bahkan menyebut mayoritas komisioner KPU adalah usulan fraksi partai politik pendukung Prabowo-Sandiaga.
"Perlu diketahui juga oleh masyarakat bahwa 5 orang dari 7 orang komisioner KPU-RI yang ada sekarang ini adalah usulan dari Fraksi Gerindra, Fraksi PAN, Fraksi PKS dan Fraksi Demokrat, sehingga tidak ada alasan bagi kubu 02 untuk mencurigai kinerja KPU RI," kata Inas tanpa menyebutkan lima nama yang ditekankannya itu.
Ikuti perkembangan terbaru Pemilu 2019 hanya di detikPemilu. Klik di sini
(tsa/dhn)











































