Inilah yang dilakukan Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) dengan program mereka Gema Ramadhan 2019. Mereka berkolaborasi dengan 13 komunitas pemuda lintas agama lainnya di Jakarta untuk menyuarakan pesan perdamaian.
"Kita di Indonesia banyak umat beragamanya, jadi kita ingin mengedepankan nilai Indonesianya. Acara ini untuk mempelopori anak muda agar terjalin suatu kedamaian lagi, jadi nggak ada perpecahan lagi," kata Ketua RICMA, Muhammad Husein kepada detikcom, Senin (22/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dalam keterangan resmi RICMA, aksi sosial pemuda lintas agama ini telah digelar Sabtu, 20 April di Manggarai, Jakarta Timur dengan tema 'Digitalisasi Pengolahan Limbah Plastik. 130 Orang warga serta berbagai komunitas pemuda lintas agama terlibat dalam kegiatan ini
Acara ini bertujuan untuk merangkul komunitas beragama di Jakarta dan sekitarnya serta memberikan dampak positif kepada masyarakat dalam meningkatkan kesadaran mengolah sampah yang memiliki nilai jual.
Acara ini dimulai dengan bersih-bersih di sekitar RPTRA Manggarai. Sampah yang dikumpulkan dibagi dalam 4 kategori yaitu plastik, botol, kertas, dan kaleng. Kemudian, dilanjutkan dengan acara talkshow bersama Bank Sampah Nusantara (BSN) LPBI NU yang membahas tentang pengenalan dan manajemen bank sampah serta praktiknya. Pada talkshow tersebut BSN LPBI NU, mempraktikkan bagaimana pengolahan sampah plastik menjadi Eco Brick dan pengolahan sampah kertas menjadi hasil kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi.
Acara dilanjutkan workshop membuat celengan ondel-ondel dengan memanfaatkan limbah botol plastik oleh Ayi Fatmawati dari Artha Betawi Craft yang juga merupakan salah satu anggota perajin dari Dekranasda DKI Jakarta. Ayi juga berbagi pengalamannya dalam memanfaatkan limbah kertas hingga kayu peti kemas menjadi barang-barang bernilai jual sehingga ia mampu meraih kesuksesan saat ini.
![]() |
Selama acara berlangsung warga Manggarai maupun para komunitas yang berperan dalam Lintas Agama Gema Ramadhan mengikuti setiap kegiatan dengan antusias. Setelah acara ini, diharapkan warga Manggarai mampu mengolah sampah menjadi barang pakai maupun barang yang bernilai jual dan para komunitas mampu mengajak wilayah sekitar tempat tinggalnya untuk selalu menjaga serta melestarikan lingkungan.
"Selesai Pemilu, kita kembali seperti biasa. Kita punya agama beda-beda, tapi kita tetap Indonesia. Khususnya anak muda, harus punya inovasi, kreasi dan ide baru dalam komunitasnya," kata Husein.
14 Organisasi pemuda lintas agama yang terlibat adalah:
1. Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) (Islam)
2. Remaja Islam Masjid Sunda Kelapa (RISKA)(Islam)
3. GPIB Paulus (Protestan)
4. Pemuda Remaja Masjid Al Amin (Prisma) (Islam)
5. GEMAKU (Khonghucu)
6. YISC Al Azhar (Islam)
7. Keluarga Pemuda Suka-duka Hindu Dharma (KPSHD) (Hindu)
8. Keluarga Mahasiswa Hindu UI (KMH UI) (Hindu)
9. Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (PERADAH) (Hindu)
10. Toleransi.id (NGO)
11. KENALI (NGO)
12. SabangMerauke (NGO)
13. NHKBP Rawamangun (Protestan)
14. GKI Harapan Jaya (Kristen)
"Komunikasi sudah lama, ada beberapa kali pertemuan sama mereka. Mereka bukan cuma jadi peserta, tapi sebagai panitia juga. Tahun ini lebih ramai komunitasnya," tutup Hussein.
Seperti apa kegiatan mereka? Yuk tonton video ini:
(fay/isf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini