"Dengan berakhirnya pencoblosan, hendaknya seluruh masyarakat kembali merajut tali silaturahmi dan persaudaraan yang selama ini tercabik-cabik, terkotak-kotak, dan terbelah," kata Wakil Ketua Umum MUI Pusat Zainut Tauhid Sa'adi kepada wartawan, Jumat (19/4/2019).
Baca juga: Saatnya Mengubur Cebong dan Kampret |
Zainut mengatakan, selama masa kampanye, sebagian besar masyarakat melakukan 'perang' di medsos karena berbeda pilihan. Bahkan ada pula yang sampai berkonflik di kehidupan nyata. Dia berharap semua itu diakhiri. Rakyat Indonesia harus kembali merajut persatuan.
Zainut juga menyinggung soal 'cebong' dan 'kampret'. Istilah 'cebong' dikenal sebagai sebutan bagi pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin. Sementara itu, 'kampret' merupakan istilah bagi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dia berharap ini diakhiri.
"Mulai saat ini mari kita akhiri penyebutan 'kampret' dan 'cebong' dan kita kembali menjadi manusia yang mulia karena kita adalah saudara," ucapnya.
Zainut berharap masyarakat tidak emosional menyikapi hasil quick count atau hitung cepat. Masyarakat diminta bersabar dan menahan diri hingga keluar penghitungan resmi dari KPU. Jangan sampai ada yang terprovokasi mendelegitimasi lembaga negara yang sah hingga melakukan perbuatan yang bertentangan dengan hukum.
Simak Juga 'KPU: Sudahi Klaim-klaim Menang, Cukup Tunggu Penghitungan':
(hri/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini