Kecelakaan terjadi di Jalan Raya Pekayon, Pekayon, Kota Bekasi, Kamis (18/4) pukul 06.45 WIB. Tabrakan tersebut terjadi ketika Salahudin hendak mengantarkan anaknya ke pesantren.
"(Salahudin) ngantar anaknya ke pesantren Darussalam, Cimanggis, Depok. Rutenya lewat Galaxy-Jatiasih-Kranggan," ujar kakak korban Ahmad Saefudin (47) di kediamannya, RT 3/RW 10, Kranji, Kota Bekasi, Kamis (18/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tabrakan pun tak terelakkan. Malangnya, Salahudin tewas di lokasi kejadian.
"(Salahudin) luka bagian wajah, informasi dari UGD bagian pipi remuk, gigi-giginya habis," ujar Saefudin.
Sementara, anak Salahudin hanya mengalami luka memar. Kondisi motor Salahudin mengalami kerusakan berat di bagian depan.
Menurut Saefudin, adiknya disibukkan dengan aktivitas perekapan suara pemilu 2019. Diketahui, perekapan suara di TPS 81 baru selesai Kamis (18/4) pukul 04.00 WIB.
Kemudian pukul 05.00 WIB, Salahudin disebut mengantarkan kotak suara ke Kantor Kecamatan Bekasi Barat. Lalu ia mengantar anaknya ke Depok pukul 05.30 WIB.
"Agak kurang istirahat karena perhitungan TPS, perhitungan sampai subuh tadi. Anaknya sebelum jam 7 harus udah di pesantren (Darussalam)," ujar Saefudin.
"Bisa dipastikan lelah, fisik lemah mata ngantuk, perut lapar, ngejar waktu pula," sambung Saefudin.
Komisioner KPU Kota Bekasi, Nurul Sumarheni turut berbela sungkawa atas kejadian yang menimpa Salahudin.
"Saya dapat kabar ketua KPPS di kranji meninggal dunia. Dia meninggal saat mengantarkan anaknya ke pesantren. Ini ada hubungannya ini, mungkin kelelahan. Jadi tidak bisa konsen saat mengendarai kendaraan," ujar Nurul.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini