Nama yang diberikan oleh kedua orang tuanya itu terinspirasi oleh sosok Jokowi-Ma'ruf yang mereka singkat dengan 'Wimar'. Sedangkan 'eka', yang artinya 'satu', berasal dari nomor urut pasangan capres-cawapres itu. Bayinya tersebut lahir dengan bobot 2,8 kilogram dan panjang 4,8 sentimeter.
"Tadi sebelum pergi mencoblos di TPS, memang sudah terasa sakit perut. Tapi saya antusias mau memilih, makanya saya bela-belain. Setelah mencoblos pukul 10.00 Wita, langsung lahir sebelum datang bidan. Saya dibantu sama kakak saya melahirkan," kata Rubiah saat ditemui detikcom, Rabu (17/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehamilan Rubiah sebenarnya telah diprediksi oleh bidan akan melahirkan pada awal Mei. Namun ternyata lebih awal dari perkiraan. Ia pun sudah akan dibawa ke puskesmas oleh suaminya untuk melahirkan. Hanya, ia sudah tidak tahan karena sudah terasa sakit.
"Memang sudah cukup bulan, tapi perkiraan bidan itu awal Mei melahirkannya. Makanya kami belum bersiap. Tapi ya alhamdulillah anak saya lahir dengan kondisi sehat walafiat bertepatan di hari pencoblosan ini. Bahagia juga rasanya karena pasti kita akan kenang tanggal lahirnya," tutur Rubiah.
Pemberian nama 'Wimar', yang merupakan singkatan dari Jokowi-Ma'ruf, diakui oleh mereka sebagai harapan, kelak di kemudian hari putranya itu bisa menjadi orang besar seperti Jokowi.
"Meski Wimar lahir dari orang biasa, ia bisa sukses dan menjadi pemimpin bangsa Indonesia," harapnya.
Saksikan juga video 'TPS di Bojonegoro Bak Istana Kerajaan':
(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini