Selain karena terlambat digelar, banyak warga yang protes karena tidak tertibnya proses pemungutan suara,
"Lihat saja, banyak yang baru datang tiba-tiba dipanggil untuk memberikan hak suara, sementara kita yang sudah dari tadi mengantre belum mendapat panggilan," keluh salah seorang warga di TPS 06, yang ditemui detikcom, Rabu (17/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, berdasarkan pantauan di lokasi, selama proses pemungutan suara berlangsung salah seorang petugas KPPS mengikuti dan berada di samping pemilih yang akan memberikan hak suara di bilik suara. Padahal pemilih tersebut tidak meminta untuk didampingi.
Perilaku petugas KPPS yang tidak menjamin kerahasiaan pemilih ini baru dihentikan, setelah sadar aksinya terekam kamera.
"Saya juga heran, justru saya pikir memang prosedurnya memang seperti itu, makanya saya langsung didekati kendati tidak meminta bantuan," kata sang pemilih yang tidak ingin disebutkan namanya.
Dikonfirmasi Ketua KPPS 06 Yan Aslan mengaku keterlambatan proses pemungutan suara terjadi, karena salah satu anggotanya terlambat hadir di tempat pemungutan suara.
Pemandangan serupa juga terjadi di TPS 2, Desa Botto, Kecamatan Campalagian. Salah seorang petugas KPPS terlihat ikut berada di dalam bikin suara bersama pemilih.
Saat dikonfirmasi, petugas PPS desa Botto, Susmi, berdalih, itu karena pemilih yang bersangkutan sudah tua dan matanya rabun.
"Itu karena pemilihnya sudah tua dan matanya sedikit rabun makanya salah satu petugas mendampingi, tadi kita sudah buatkan berita acara," ujar Susmi.
Simak Juga 'Ribut-ribut Pemilu di Bali: Surat Suara Habis, Pemilik A5 Protes':
(rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini