Dirangkum detikcom, Minggu (14/4/2019), pelaku AS tertangkap lebih dulu di Jakarta pada Kamis (4/4). Dari penangkapan AS, polisi kemudian menangkap pelaku AJ yang turut terlibat dalam kasus ini. Polisi menduga motif pembunuhan ini karena adanya hubungan sesama jenis.
Keluarga AS kaget mendengar hal itu. Ibu AS, NG, sempat bergumam lirih saat harus menjalankan pemeriksaan polisi. NG tidak menyangka sang anak bisa bertindak kejam seperti itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
NG mengakui watak anaknya semakin hari semakin keras terhadapnya. AS, kata NG, kerap berkata kasar dan menghardik dirinya karena merasa sudah dewasa dan bisa berpikir mandiri.
"Ya belakangan hari ini makin kasar juga sama saya. Katanya, aku ki wes gede mak. Wes iso mikir dewe (Saya itu sudah besar mak. Sudah bisa berpikir sendiri). Tapi kok sampai sejahat itu juga sama orang lain," tuturnya sambil meneteskan air mata.
NG juga tak percaya AS mengalami penyimpangan sosial. Lantaran, ia menyebut AS pernah menikah dengan seorang wanita.
"Mosok to mbak. Lha dulu pernah nikah sama wanita Jawa Tengah lho. Tapi sudah cerai memang," ujar NG.
Selain itu, salah satu tetangga AS, Nawaru heran mendengar kabar itu. Pasalnya, Ia mengenal AS sebagai sosok pria yang gemulai. Nawaru bahkan mengaku pernah melihat AS berdandan seperti wanita.
"Saya ya kaget. Nyapo rame-rame iki (Kenapa ramai-ramai ini). Terus ada yang bilang, Mas AS mateni uwong (Membunuh orang). Saya lebih kaget lagi. Mosok banci iso mateni (Masa banci bisa membunuh)," tutur Nawaru.
Hal yang sama juga dikatakan keluarga AJ yang turut dalam pembunuhan ini. Supriyanto (50), ayah AJ, mengetahui sang anak merupakan pria baik dan menurut dengan orang tua. AJ juga menjadi tulang punggung keluarga dengan.
"Dia anak yang baik, selalu menurut apa kata saya," ujar Supriyanto, Jumat (12/4).
Supriyanto membantah jika AJ memiliki kelainan dengan menyukai sesama jenis. Terbukti, saat itu dirinya sempat memarahi AJ lantaran membawa pulang seorang gadis di rumahnya.
"Bahkan pernah dia membawa pulang ke rumah seorang gadis usai jalan hari Minggu. Saya suruh pulangkan karena hari sudah malam. Dia nurut langsung diantar pulang," kisahnya.
Misteri penemuan mayat dalam koper tanpa kepala akhirnya terkuak. Kepala korban, Budi Hartanto, yang terpisah dari potongan tubuh lainnya ditemukan di Kediri. Kedua pemutilasi juga telah ditangkap.
Simak video Ortu Tersangka Pemutilasi Mayat dalam Koper Nangis: Saya Nggak Percaya:
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini