Insiden peneriakan mahasiswa pro-Prabowo itu terjadi usai Luhut mengisi kuliah umum di Universitas Panca Budi, Medan, Sumatera Utara, Jumat (12/4) malam. Saat hendak pergi dari kampus, Luhut 'dicegat' sekumpulan mahasiswa yang meneriakkan nama capres rival Joko Widodo.
"Tidak masalah, kamu bisa cek di mana pun saya bicara, saya mengajak semua untuk dewasa berdemokrasi, jangan percaya berita-berita fitnah," ujar Luhut saat konferensi pers di JW Marriott Hotel Medan seperti tertulis dalam keterangan pers, Sabtu (13/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Luhut, ia tak pernah mengarahkan untuk memilih pasangan calon kepada siapapun, meski ia pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Sesekali, ia hanya meluruskan fitnah yang menyerang Jokowi mengingat capres petahana itu merupakan kepala negara.
"Yang saya luruskan adalah, tidak benar Presiden itu tidak memperhatikan umat Islam, kriminalisasi ulama. Lalu tidak benar Presiden terindikasi PKI. Presiden pada saat apel Danrem/Dandim pada bulan Desember 2018, telah memerintahkan untuk meneliti gerakan-gerakan komunis di Indonesia," jelas Luhut.
"Dan pada bulan Januari nya sudah ada laporannya secara berjenjang dari KSAD sampai Panglima TNI. Saya juga di-cc kan. Hasilnya tidak ditemukan itu," sambungnya.
Luhut pun menyatakan harus meluruskan berita-berita miring yang menyerang pemerintah. Beberapa di antaranya adalah soal serbuan tenaga kerja asing hingga soal hutang negara.
"Mengenai tenaga kerja asing yang katanya ratusan ribu, tidak ditemukan juga. Saya mau tanya, di mana itu? Kemudian dikatakan juga negara kita punya banyak utang, tidak benar. Hutang kita rendah kok. Utang kita hanya 29,6% dari PDB padahal utang itu boleh hingga 60% dari PDB. Lalu banyak lagi. Hal-hal semacam ini, berita-berita hoaks ini, jangan dijadikan referensi untuk menentukan pilihan," terang Luhut.
Soal diteriaki massa pro-Prabowo, Luhut menyatakan tidak mempermasalahkannya. Ia hanya mengimbau agar mahasiswa tidak ribu gara-gara berita-berita hoaks.
"Nggak apa-apa, tapi jangan ribut karena berita-berita hoaks. Karena yang akan mengawaki bangsa ini ke depan adalah mereka," sebut Luhut.
Luhut mengaku baru pertama kali mengalami insiden seperti ini. "It's Okay, ini namanya demokrasi, asal jangan sampai terjadi kekerasan," lanjutnya.
Luhut juga membantah informasi yang menyatakan ia diusir oleh mahasiswa. Sejumlah mahasiswa pro-Prabowo disebutnya juga mengajak selfie bareng. Menurut dia, ada juga kelompok mahasiswa di Universitas Panca Budi semalam yang meneriakkan nama Jokowi.
"Tidak, kalau diusir kenapa saya hampiri mereka? Ada yang ajak tos, selfie. Ada yang teriak-teriak 'Jokowi lagi, Jokowi lagi' ada pula yang teriak 'Prabowo, Prabowo' . Tidak apa-apa kan, demokrasi," urai Luhut.
Simak Juga 'Luhut Minta Rakyat Tidak Percaya Berita Hoaks':
(elz/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini