BMKG sebelumnya mencatat gempa tektonik yang terjadi di Wilayah Morowali pada pukul 18.40 WIB berkekuatan Magnitudo 6,9. Kemudian hasil itu dilakukan pemutakhiran dengan teknologi komputer.
"Kemudian dilakukan pemutakhiran, kekuatan gempa jadi (Magnitudo) 6,8, dengan memperhatikan lokasi epicenter dan hipocenter," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada wartawan di kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil analisis mekanisme sumber, gempa ini dibangkitkan dari deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan mendatar atau strike slip," ungkapnya.
Dwikorita menjelaskan satu jam pascagempa pertama terjadi gempa susulan dengan kekuatan lebih kecil. BMKG mencatat kekuatan gempa susulan antara M 5,6 dan M 3,4.
"Hingga pukul 21.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan sejumlah 20 kali dengan kekuatan paling besar M 5,6 dan rendah M 3,4," jelasnya. (rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini