"Minimum yang bisa kita lakukan sekarang adalah, ada hukum macam-macam lo di dunia. Ada hukum Tuhan, ada hukum negara, yang tidak pernah kita kerjakan hukum Tuhan itu," kata Cak Nun di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2019).
Cak Nun mengatakan hukum Tuhan itu selalu dijunjungnya selama ini. Dia juga mengajak setiap unsur di KPK memakai hukum tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling tidak, kita sekarang pakai itulah di KPK. Saya minta teman KPK untuk wiridan khusus untuk teman-teman di KPK selamat. Mereka dilindungi Tuhan, mereka terus punya etos kerja dan daya juang yang tidak berhenti untuk menjaga Republik Indonesia dari pencurian-korupsi," imbuhnya.
Dia juga mengaku sangat mendukung KPK di era kepemimpinan Busyro Muqoddas. Namun dukungan itu sempat surut dan sekarang kembali muncul.
"Saya melihat, 'Oh, di zaman Pak Busyro saya full membantu.' Pak Busyro turun, saya mulai tidak intens lagi. Kemudian ada beberapa hal yang membuat saya ragu ke KPK. Tapi akhir-akhir ini saya mulai mengenal lagi KPK yang dulu saya kenal," ucapnya.
Baca juga: Novel Baswedan Minta Kasusnya Dituntaskan |
Dalam sarasehan itu, kehadiran Maiyah yang didominasi kalangan muda itu mulai tampak sejak pukul 19.30 WIB. Mereka memenuhi halaman depan gedung KPK sebelum Sarasehan dimulai.
Selain Cak Nun, Sarasehan dihadiri Najwa Shihab dan Novel Baswedan. Najwa sempat membacakan puisi sebelum pengajian bersama Cak Nun dimulai. (abw/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini