"Hari Senin kan di Yaman tanggal 8, di Ekuador dan Panama tanggal 9. (Pelaksanaan) nggak ada masalah sejauh ini. Karena kalau di Ekuador kan jumlah pemilihnya kecil sekali," kata komisioner KPU Pramono Ubaid di gedung KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).
Pramono mengatakan, di Sana'a, Yaman, banyak pemilih yang merupakan pelajar WNI mondok di pesantren. Akan tetapi Pramono mengatakan ada kendala dan tantangan petugas PPLN mengantar kotak suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kemarin persiapan teknisnya agak berat karena satu kedutaan, di Oman, dia menangani sendiri sekaligus menangani Yaman. Sementara di Yaman situasi konflik, transportasinya tidak bagus. Jadi logistik kita kemarin dibawa PPLN kita naik bus umum, jalan dan harus hati hati," ungkap Pramono.
Ia mengatakan petugas PPLN tidak dikawal petugas penjaga perdamaian dalam proses pengiriman kotak suara.
"Itu malah setiap saat ada suara tembakan. Bayangin saja, nganterin surat suara ke beberapa tempat itu. Jadi kalau dengar ceritanya teman-teman Yaman itu luar biasa," ungkap Pramono.
Pramono menegaskan, meskipun beberapa negara, termasuk Yaman, telah melakukan pemungutan suara, penghitungan hasil oemilu tetap dilakukan serentak tanggal 17 April. Sementara Yaman juga akan dihitung pada 17 April di kantor KBRI Yaman.
Pelaksanaan pemilu di luar negeri digelar lebih awal sejak 8 April hingga 14 April, hari ini giliran WNI di Bangkok yang melakukan pencoblosan. KPU menegaskan hingga saat ini belum ada penghitungan suara hasil pemungutan suara di luar negeri.
Komisioner KPU Hasyim Asy'ari mengatakan hasil penghitungan perolehan suara pemilu luar negeri yang dilakukan PPLN dan KPPSLN baru dapat diketahui setelah proses penghitungan suara 17 April 2019 selesai.
"Hasil perolehan suara pemilu LN (real count) baru dapat diketahui setelah proses penghitungan suara 17 April 2019 selesai," kata Hasyim, dalam keterangannya, Rabu (10/4). (yld/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini