"Jangan dipahami pernyataan Abah Kiai Ma'ruf ini sebagai pengkotak-kotakan. Pernyataan Abah Kiai Ma'ruf ini harus dimaknai sebagai bentuk kebanggaan kalau salah satu warga masyarakat Sunda saat ini dipercaya menjadi calon wakil presiden," kata juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Selasa (9/4/2019).
Menurut Ace, pernyataan Ma'ruf adalah hal yang wajar dan biasa. Politikus Golkar ini menyebut pernyataan itu sebagai bagian dari keberagaman yang harus dihormati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, saat kampanye di Bandung Barat, Ma'ruf mengajak warga Bandung Barat memilih pasangan 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dalam orasinya, Ma'ruf mengaku bahwa dia keturunan Sunda. Jadi, menurutnya, apabila orang Sunda tidak memilih orang Sunda, itu keterlaluan.
"Saya ini punya darah Sunda, orang Sunda harus milih orang Sunda. Orang Sunda tidak memilih orang Sunda kabina-bina sia (keterlaluan)," kata Ma'ruf di Lapangan PN Kertas, Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (9/4).
Direktur Advokasi dan Hukum BPN Sufmi Dasco Ahmad menilai tidak seharusnya cawapres Ma'ruf Amin mengatakan 'orang Sunda harus pilih orang Sunda'. Dasco khawatir pernyataan Ma'ruf soal harus memilih dari suku yang sama ini akan membuat partisipasi pemilih rendah.
"Waktu di Banten juga dia bilang orang Banten harus pilih orang Banten. Nanti kalau dia ke Maluku, dia bilang orang Maluku harus pilih orang Maluku. Lah kan di 01-02 nggak ada orang Maluku. Atau dia bilang orang Kalimantan harus pilih (orang) Kalimantan, sementara 01-02 nggak ada yang (orang) Kalimantan. Lah ini gimana nanti, nggak tercapai dong partisipasi pemilih nanti," ucap Dasco.
Tonton juga video TKN Optimistis Jokowi Unggul Raihan Suara di Ibu Kota:
(azr/gbr)











































