Ketika berkampanye di Yogyakarta, awalnya Prabowo menyampaikan bahwa kondisi Indonesia sedang sakit. Dia menyebut banyak terjadi ketidakadilan.
"Ini bukan republik yang diperjuangkan oleh Bung Karno, Bung Harta, oleh Ahmad Dahlan, oleh Hasyim Asy'ari, bukan ini!" kata Prabowo, Senin (8/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo lalu mengulangi pernyataannya bahwa Ibu Pertiwi sedang 'diperkosa'.
"Negara kita sedang sakit, Ibu Pertiwi sedang diperkosa, hak rakyat sedang diinjak-injak. Segelintir orang, elite di Jakarta seenaknya saja merusak negara ini, mereka adalah.... Ini boleh nggak bicara agak keras di sini, Pak?" kata Prabowo sambil menengok ke kursi di belakang keberadaan Prabowo berdiri untuk berorasi di atas panggung.
Deretan kursi itu diduduki para petinggi parpol koalisi, BPN, pendukung, dan relawan. Prabowo juga sempat bertanya kepada massa pendukungnya yang memadati stadion.
"Tinggal... tinggal 10 hari lagi deh, mereka adalah 'bajingan-bajingan'," ucap Prabowo yang disambut riuh dan tepuk tangan massa.
Pidato Prabowo yang tampak emosional itu lantas disahuti oleh timses Jokowi. Anggota TKN Inas Nasrullah Zubir menyinggung soal perangai Prabowo.
"Perangai Prabowo semakin hari mendekati 17 April 2019 tidak lagi menunjukkan sikap negarawan, tapi lebih mirip perangai preman. Tentunya sangat tidak pantas untuk dipilih sebagai presiden di Indonesia, apalagi mulutnya sangat kasar bak comberan karena menyebut orang lain bajingan, kemudian mengata-ngatai Ibu Pertiwi diperkosa!" kata Inas kepada wartawan.
Inas menyayangkan Prabowo yang tidak menyebutkan nama saat berbicara elite bajingan. Anggota DPR itu tak yakin masyarakat bakal memilih Prabowo jika mendengar dan melihat pidato soal bajingan itu.
"Bagaimana mungkin rakyat Indonesia mau memilih Prabowo jika nilai-nilai nasionalis, yakni Ibu Pertiwi dikata-katai dengan diperkosa dan nilai-nilai patriotas, yakni negara dihina sakit. Padahal, dalam UUD 45, sudah sangat jelas setiap warga negara wajib menjunjung tinggi dan membela negaranya, lalu kenapa Prabowo menolak mematuhi UUD 45?" Kata Inas.
Menanggapi Inas, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno beraksi. BPN meminta Inas insaf.
"Bang Inas ini harus sadar juga, jangan sibuk membela kubunya dan menyerang Pak Prabowo. Pak Prabowo bicara keras karena teman-teman koalisi Bang Inas tidak juga sadar dan insyaf. Mereka tetap juga memperkosa Ibu Pertiwi dengan melakukan korupsi," kata juru bicara BPN, Andre Rosiade.
Andre mengatakan ada alasan mengapa Prabowo berbicara keras. Menurutnya, Prabowo hanya ingin elite-elite sadar. Apalagi sejumlah elite ditangkap KPK karena korupsi. Dia juga menyinggung soal kebocoran-kebocoran yang acap kali disampaikan Prabowo saat berpidato.
"Pak Prabowo bicara keras karena elite yang berkuasa tidak juga sadar dengan amanah rakyat," ujarnya.
"Apalagi Pak Prabowo melihat ada kebocoran-kebocoran anggaran Rp 2.000 triliun," lanjut Andre.
Tonton juga video Gaya Prabowo Tirukan 'Orasi' Pejabat Sopan:
(idn/zak)