"Saya melihat Pagar Alam memiliki potensi destinasi wisata yang cukup bagus. Kewajiban kita pemerintah pusat memberikan perhatian," ujar Budi Karya, Selasa (9/4/2019).
Baca juga: Menhub Resmikan Bandara Silampari Sumsel |
Apalagi, kata Budi, Presiden Jokowi concern pada wilayah pinggiran Indonesia. Atas restu Presiden, Budi mengaku mengunjungi daerah yang 18 tahun tak pernah ditengok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena sudah mendapat mandat, Budi mengatakan rencana awal adalah memanjangkan landas pacu dari 1.300 meter dan tahun depan akan menjadi 1.600 meter agar ATR dari Jakarta bisa langsung mendarat di Atung Bungsu.
"Kemudian merenovasi terminal, agar turis kalau datang ke Pagar Alam tidak lagi ragu, karena bandaranya sudah bagus," ujarnya. Dia mengatakan pesawat jenis Boeing bisa mendarat setelah perbaikan, kurang-lebih 5 tahun, dan target pertama serah-terima, 2020 memperpanjang runway, 2021 terminalnya dibangun.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan saat ini kegiatan operasional dan pelayanan Bandara Atung Bungsu di bawah pengelolaan pemerintah kota belum maksimal. Ia meminta agar pengelolaannya dialihkan dan dikendalikan oleh pemerintah pusat. Harapannya, akan ada penambahan maskapai dan penerbangan menuju dan dari Pagar Alam.
"Dari tahun 2007 bandara ini selalu dioperasionalkan oleh pemkot, yang pembiayaannya tidak sederhana, sehingga tidak bisa maksimal pelayanannya. Maka kami memohon untuk dapat dikelola oleh Kemenhub saja. Alhamdulillah Pak Menteri sudah menerima itu, mudah-mudahan nanti ada penambahan maskapai atau penambahan penerbangan," ungkap Herman Deru.
Setelah ini, akan dilakukan tahap administrasi untuk kemudian dilakukan serah-terima. Proses administrasi ini akan memakan waktu 3-4 bulan. (ega/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini