"Program ini merupakan salah satu layanan Pemerintah Kota Sabang untuk penanganan malnutrisi dan stunting. Tujuannya meningkatkan cakupan nutrisi dan akses terhadap layanan kesehatan bagi seluruh anak Sabang yang berumur 0 hingga 6 tahun dan ibu menyusui melalui pemberian bantuan transfer tunai sebesar Rp 150 ribu pe ranak per bulan," kata Wali Kota Sabang Nazaruddin sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (9/4/2019).
Program Geunaseh diluncurkan pada Senin (8/4) di Aula lantai IV kantor Walkot Sabang. Gerakan ini juga didukung UNICEF Aceh dan Flower Aceh sebagai mitra pelaksanaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Industri Pariwisata Penopang Ekonomi Bangsa |
Nazaruddin, mengungkapkan, masalah gizi buruk (malnutrisi) harus ditangani secara terintegrasi sehingga tidak muncul permasalahan lanjutan. Dia mencontohkan seperti masalah terhadap gizi dan berdampak pada ancaman kehilangan generasi sehat di Kota Sabang.
Berdasarkan data aplikasi elektronik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (E-PPGBM), pada tahun 2018 angka stunting balita di Kota Sabang mencapai 540 dari 2.037 balita atau sebesar 26,5 persen. Angka tersebut tergolong tinggi karena satu dari empat balita di pulau ujung barat Indonesia mengalami stunting.
Jumlah tersebut juga melampaui batasan yang ditetapkan badan kesehatan dunia (WHO) sebesar 20 persen.
"Untuk penanganan tersebut, kami meluncurkan program bantuan tunai yang dinamakan Gerakan untuk Anak Sehat Sabang," ungkap Nazaruddin.
Menurutnya, program Geunaseh Sabang sejalan dengan Visi Pembangunan Kota Sabang yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Sabang tahun 2017-2022. Dia mengajak semua pihak untuk fokus menekan angka gizi buruk dan stunting di Kota Sabang.
"Selain itu, perlu juga dilakukan evaluasi bersama atas pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dilakukan guna perbaikan ke depannya," paparnya. (agse/fdn)











































