"Saya kira tidak ada pembagian ya, pada prinsipnya Pak Jokowi karena pengalaman beliau yang panjang, baik sebagai pengusaha, wali kota dan gubernur dan presiden 4,5 tahun, itu sudah cukup untuk bekal beliau berdebat soal ekonomi, pengetahuan dan pengalaman itu tentu terkombinasi dengan baik," kata Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding saat dihubungi, Selasa (9/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain pengalaman Jokowi, Karding mengatakan Ma'ruf punya spesialisasi di bidang ekonomi, termasuk ekonomi syariah. Oleh sebab itu, dia mengatakan tak perlu ada pembagian tugas antara Jokowi dan Ma'ruf.
"Di samping itu Pak Kiai Ma'ruf sebenarnya selain urusan kesejahteraan sosial, spesialisasi beliau itu adalah ekonomi, termasuk ekonomi syariah. Jadi tidak perlu ada pembagian mana-mana, karena pada prinsip mereka menguasai bahan yang ada dan rata-rata pelaku (ekonomi)," tutur dia.
"Kita optimis Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma'ruf akan leading dalam debat-debat sebelumnya, dan bisa jadi ini lebih telak dari debat sebelumnya karena gabungan pengalaman dan teori," sambung Karding.
Sementara itu, anggota TKN Jokowi-Ma'ruf, Budiman Sudjatmiko mengatakan Jokowi sebagai capres petahana mengerti detail persoalan yang diangkat dalam tema itu karena selalu mendapat laporan dari jajarannya. Dari laporan itu, Budiman menilai Jokowi bakal lebih memahami kondisi di lapangan terkait tema debat yang diangkat.
"Di lain pihak, sebagai presiden petahana tentu pak Jokowi mengerti detail soal-soal yang diangkat tadi karena kan Pak Jokowi mendapat laporan itu setidaknya seminggu sekali dari menteri-menterinya. Nah dari data yang beliau terima, tentu akan paham apa yang harus dilakukannya ke depan," jelas Budiman.
Saksikan juga video 'Kupas Gaya Bahasa Jokowi Vs Prabowo Jelang Final Pilpres':
(fai/haf)