Respons Survei Puskaptis: TKN Skeptis, BPN Optimistis

Round-Up

Respons Survei Puskaptis: TKN Skeptis, BPN Optimistis

Tim Detikcom - detikNews
Selasa, 09 Apr 2019 07:33 WIB
Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid (Foto: Arief/detikcom)
Jakarta - Lembaga Survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) merilis hasil survei yang mengunggulkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno daripada Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Bila kubu Prabowo optimis karena hasil survei ini, tim Jokowi menanggapinya skeptis.

Berdasarkan hasil survei Puskaptis, Prabowo-Sandi unggul tipis dengan perolehan 47,59 persen. Selisih 2,14 persen, elektabilitas Jokowi berada di angka 45,37 persen.

"Dengan keunggulan 2,14 persen, Prabowo-Sandiaga, berpeluang besar menangkan pertarungan di 17 April 2019," ucap Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid kepada wartawan di Ibis Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian itu dilakukan mulai 26 Maret sampai 2 April 2019 dengan jumlah responden 2.100 orang. Metode yang dilakukan adalah random sampling dengan margin of error +/- 2,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.


Survei Puskaptis ini memiliki kecenderungan yang berbeda dengan sebagian besar hasil survei. Kebanyakan survei mengunggulkan Jokowi-Ma'ruf Amin meski dengan rentang keunggulan yang bervariasi.

Menanggapi survei tersebut, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menyinggung rekam jejak Puskaptis. Pada Pilpres 2014, Pukaptis dan tiga lembaga riset lainnya, yakni Lembaga Survei Nasional (LSN), Indonesia Research Center (IRC), dan Jaringan Suara Indonesia (JSI), memenangkan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa padahal lembaga survei lainnya merilis hasil Jokowi-Jusuf Kalla yang menang, dengan selisih angka tidak jauh dari real count KPU.

"Kalau tidak salah, tahun 2014 Puskaptis juga surveinya Prabowo-Hatta menang. Kita hargai semua survei, termasuk Puskaptis, yang konsisten dari 2014 menangkan Prabowo," kata juru bicara TKN Meutya Hafid kepada wartawan, Senin (8/4).

Sementara itu, jubir Direktorat Advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Habiburokhman, mengklaim survei internal partainya menunjukkan elektabilitas pasangan nomor urut 02 itu lebih dari hasil survei Puskaptis. Elektabilitas Prabowo-Sandiaga dengan Jokowi-Ma'ruf disebutnya sudah berjarak jauh.

"Kalau survei internal kita malah unggul. Beda jauh ya sekitar 51 persen. Ya setidak-tidaknya kita di atas 10 persen unggul dari Pak Jokowi," ucap Habiburokhman.

Kemudian, influencer TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Tiurmaida Tampubolon, mengaku menanggapi santai hasil survei Puskaptis yang cenderung berbeda dari hasil survei lembaga lainnya. Ia menyebut hasil survei Puskaptis sebagai survei dagelan.

"Survei Puskaptis bahwa Prabowo-Sandiaga berpeluang besar menang Pilpres 2019 merupakan survei dagelan yang meramaikan iklim perpolitikan menjelang Pemilu 17 April mendatang," sebut Tiur.


"Hasil survei Lembaga Puskaptis yang menyebut elektabilitas capres cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang atas Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 mengada-ada atau diada-adakan," lanjutnya.

Berbeda dari TKN, BPN Prabowo-Sandiaga optimis dengan hasil Puskaptis. Juru bicara BPN Suhud Alynudin yakin Prabowo-Sandi bisa memang dengan selisih signifikan dari Jokowi-Ma'ruf.

"Hasil survei itu juga memperlihatkan swing voters kemungkinan besar akan menjatuhkan pilihan pada pasangan Prabowo-Sandi. Sesuai dengan fakta yang diperlihatkan selama pelaksanaan kampanye terbuka, di mana kampanye Prabowo-Sandi selalu dipenuhi oleh masyarakat," tutup Suhud.



Saksikan juga video 'Survei dari Amerika Menangkan Prabowo, BPN: Tak Heran':

[Gambas:Video 20detik]

(elz/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads