Pemkab Serang Beri Bantuan Motor ke 114 Pendamping PKH

Jakarta - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang memberikan bantuan kendaran bermotor untuk 114 pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Serang. Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan bantuan tersebut diberikan sejak 2017, dan terdapat tambahan pendamping 2018 yang kemudian diberikan tambahan kendaraan operasional.

Menurut Tatu pendamping PKH tersebut membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pendamping PKH juga telah membantu pemerintah pusat dan daerah, dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan terhadap masyarakat tidak mampu.

"Pendamping PKH seperti kader posyandu, merupakan garda terdepan dalam pemantauan dan fasilitasi kesehatan rumah tangga sangat miskin. Juga memastikan keluarga miskin menerima bantuan pendidikan dan kesehatan dari pemerintah," kata Tatu dalam keterangan tertulis, Senin (8/4/2019).

Tatu mengatakan para pendamping PKH memiliki wilayah pelayanan yang cukup beragam, terutama untuk wilayah pelosok. Untuk itu diperlukan kendaraan operasional yang baik.

Baca juga: Wujudkan 'Anyer Reborn', Bupati Serang Minta Dukungan Kemenpar

"Kami berharap bantuan ini bisa memotivasi sekaligus meningkatkan kinerja para pendamping PKH. Terima kasih dan mari terus tingkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Serang," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinsos Kabupaten Serang Saepudin menilai bantuan kendaraan untuk pendamping PKH merupakan gagasan langsung Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.

"Ini bukti sinergi Pemkab Serang dengan pemerintah pusat bersama para pendamping PKH dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Saepudin.

Sebagai informasi, menurut survei BPS penduduk miskin Kabupaten Serang pada 2017 berjumlah 69,11 ribu orang (4,63 persen), menurun pada 2018 berjumlah 64,46 ribu orang atau 4,30 persen dari total penduduk. Penduduk miskin berkurang sebanyak 4.649 orang (0,33 persen).

Baca juga: Pemkab Serang Anggarkan Rp 2,6 M untuk Bangun dan Rehab Ponpes

Secara persentase, penduduk miskin Kabupaten Serang sebesar 4,30 persen pada 2018, berada di peringkat ketiga terendah dibandingkan delapan kabupaten/kota di Banten.

Sementara angka rata-rata lama sekolah warga Kabupaten Serang pada 2016 sebesar 6,98 tahun, meningkat menjadi 7,17 tahun pada 2017. Peningkatan sebesar 0,19 sebagai angka tertinggi di wilayah Provinsi Banten bersama-sama dengan Kota Tangerang Selatan.

Selanjutnya, IPM Kabupaten Serang 2016 sebesar 65,12 poin, meningkat pada 2017 menjadi 65,60 poin. Dengan besaran sebesar 0,48 poin, peningkatan IPM Kabupaten Serang terbesar ketiga setelah Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan. (prf/mul)