Fadli Zon Luncurkan Antologi Puisi 'Ada Genderuwo di Istana'

Fadli Zon Luncurkan Antologi Puisi 'Ada Genderuwo di Istana'

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Senin, 08 Apr 2019 17:50 WIB
Fadli Zon meluncurkan antologi puisi 'Ada Genderuwo di Istana' (Nur Azizah Rizki Astuti/detikcom)
Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra yang juga anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon, meluncurkan antologi puisi bertajuk 'Ada Genderuwo di Istana'.

Acara peluncuran buku digelar di Aljazeerah Polonia, Jakarta Timur, Senin (8/4/2019). Puisi-puisi dalam buku tersebut berisi kritikan yang telah lama ditulis Fadli.


"Dihimpunlah di dalam sebuah antologi yang diluncurkan sekarang, yaitu diambil dari salah satu judul 'Ada Genderuwo di Istana', karena kebetulan kita ingin mengusir 'genderuwo' di Istana," ujar Fadli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadli mengatakan, ia menulis puisi lantaran sisi kebudayaan jarang disinggung. Padahal, menurut Fadli, tidak ada peradaban tanpa ada budaya. Ia berharap budaya makin maju dan menjadi aset nasional.

"Sering kali kita tidak melihat budaya dan kebudayaan itu sebagai satu kekayaan nasional. Padahal justru sebenarnya budaya itu adalah sebuah aset atau kekayaan nasional. Karena di situ kita bisa membentuk identitas, jati diri, keberagaman, dan kebinekaan yang inheren dengan perjalanan sejarah bangsa," tuturnya.


Fadli Zon Luncurkan Antologi Puisi 'Ada Genderuwo di Istana'Fadli Zon meluncurkan antologi puisi 'Ada Genderuwo di Istana'. (Nur Azizah Rizki Astuti/detikcom)

Bagi Fadli, modal budaya atau culture capital seharusnya menjadi bagian tak terpisahkan dari program pemerintahan. Ia ingin agar modal budaya ini menjadi kebanggaan nasional dan modal finansial.

"Saya kira itu satu gagasan ke depan supaya tidak monoton politik, tetapi juga ada sajak-sajak dan puisi politik," ucap Fadli.

Dalam peluncuran buku kumpulan puisi ini, Fadli membacakan salah satu puisi yang berjudul 'Ahmad Dhani', yang menceritakan apa yang disebut sebagai 'kriminalisasi' jurkamnas Prabowo-Sandi itu. Selain itu, hadir sejumlah tokoh yang bergantian membacakan puisi dari antologi tersebut.


Tokoh yang hadir di antaranya Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, Wakil Ketua BPN Neno Warisman, dan koordinator juru bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak. Hadir pula sejumlah musisi dan budayawan, di antaranya Sang Alang, Tio Pakusadewo, Ridwan Saidi, Dipo Alam, Jose Rizal Manua, Camelia Malik, Evi Tamala, dan Fauzi Baadila.

Puisi-puisi dalam 'Ada Genderuwo di Istana' disajikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris setebal 84 halaman. Dalam buku tersebut, dilampirkan pula kliping judul-judul berita yang menampilkan pemberitaan soal Fadli dan puisinya. Buku itu juga dilengkapi prolog yang ditulis oleh Rocky Gerung serta epilog yang ditulis oleh Ridwan Saidi. (azr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads