Joni dan jajarannya menyambangi rumah nenek Yudahusna, yang terletak di Jalan Mayjend Katamso, Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sultra, Senin (8/4/2019). Joni melihat langsung kondisi rumah Yudahusna yang rusak.
"Kami pagi tadi sudah datang dan bersilaturahmi ke rumah nenek Yudahusna, kami juga diterima dengan baik oleh keluarga besar Yudahusna," kata Joni kepada wartawan di Mapolda Sultra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joni memastikan personel Brimob yang melakukan perusakan tersebut sudah meminta maaf kepada Yudahusna. Joni menegaskan akan memproses kasus ini.
"Anggota kami sudah sujud minta maaf, kami juga akan proses tindakan perusakan tersebut," ujarnya.
Selain itu, kata Joni, pihaknya mengganti kerusakan rumah Yudahusna seperti jendela dan beberapa perabot rumah tangga. "Tadi kami ke sana sekalian menggantikan kerusakan yang dialami akibat penyerangan anggota kami," sebutnya.
Adapun nenek Yudahusna juga mendatangi Polda Sultra siang ini. Dia mencabut laporannya soal perusakan itu.
"Kedatangan saya ke Polda ini untuk mencabut laporan karena masalahnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan," kata Yudahusna.
Nenek Yudahusna di Polda Sultra (Foto: Sitti Harlina/detikcom) |
Yudahusna mengaku berterima kasih kepada polisi yang telah bertanggung jawab dan mengganti semua kerusakan di rumahnya. Dia berharap kejadian seperti itu tak terulang.
"Mudah-mudahan tidak terulang lagi, kalau mau mencari orang dilihat-lihat dulu jangan langsung serang," harapnya.
Sebelumnya, rumah Yudahusna dirusak oleh puluhan Brimob Polda Sultra saat mengejar preman yang menyerang dengan melukai seorang anggota Brimob atas nama Bripda Roxy pada Minggu (7/4) dinihari. Akibat penyerangan itu, Bripda Roxy dirawat di rumah sakit dengan belasan jahitan.
"Awalnya tidak ujug-ujug lakukan perusakan. Ada penganiayaan yang dilakukan oleh preman terhadap anggota kami sehingga anggota kami menderita luka tusukan sebanyak 12 jahitan. Kemudian dilakukan pengejaran dan preman tersebut lari ke rumah tersebut," jelas Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhart saat dihubungi, Senin (8/4). (idh/idh)












































Nenek Yudahusna di Polda Sultra (Foto: Sitti Harlina/detikcom)