Dalam video yang beredar, pria itu awalnya menjelaskan persyaratan yang harus dimiliki WNI di Saudi untuk mencoblos: yakni fotokopi Kartu Keluarga, fotokopi paspor, hingga fotokopi KTP. Di lokasi, ada spanduk bertuliskan 'Pro Jokowi Saudi Arabia' dan logo Projo.
"Jangan karena tidak ada identitas, kawan-kawan mengurungkan niatnya untuk datang memberikan dukungan kepada Bapak Jokowi. Untuk itulah saya harap kawan-kawan yang hadir di sini untuk menyampaikan dari mulut ke mulut kepada semua pekerja migran di Indonesia untuk tetap datang ke TPS yang ada. Persyaratannya fotokopi KK, kalau tidak ada fotokopi paspor, kalau tak ada fotokopi paspor pakai fotokopi KTP," ujar pria dalam video yang beredar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas pria itu menjelaskan mengenai WNI yang tidak memegang kartu identitas untuk mencoblos. Ia menyebut bahwa PDIP Saudi sudah menyusun strategi dan para WNI tersebut tetap diarahkan untuk datang ke TPS.
"Bagaimana yang hanya punya SPLP? Mungkin omongan ini saya harap tidak dibocorkan keluar bagi yang punya SPLP. PDI perjuangan telah menyusun strategi bagi yang nggak punya identitas, SPLP, tetap diarahkan untuk datang setelah magrib secara bersama-sama. Panitia Pemilu pada nantinya diterima atau nggak itu tugas saksi dan panitia Pemilu untuk memperjuangkan hak suara WNI di luar negeri. Untuk itulah pesan yang bisa saya sampaikan, saya harap kawan-kawan tetap semangat. Apakah siap untuk memenangkan Pak Jokowi di 2019?" paparnya.
Saat dikonfirmasi, Ketum Projo Budi Arie Setyadi menyebut pria di video tersebut adalah Ketua DPLN PDIP Arab Saudi Sharief Rachmat. Menurutnya, apa yang disampaikan Sharief soal syarat SPLP untuk mencoblos tidak salah. Budi menekankan bahwa PDIP Saudi memperjuangkan hak pilih WNI yang hanya memiliki SPLP.
"Pernyataan ketua PDIP Arab Saudi tentang penggunaan Identitas SPLP tidak ada yang salah. Sharief menjelaskan bahwa SPLP adalah identitas resmi yang dikeluarkan oleh imigrasi KJRI atau KBRI di Arab saudi. Sebagaimana mengacu kepada Pilpres di 2014, seluruh identitas dapat dipakai untuk menggunakan hak pilih. Sharief menjelaskan bahwa PDIP akan memperjuangkan hal pilih bagi mereka yang mempunyai SPLP," ujar Budi kepada wartawan, Senin (8/4/2019).
Baca juga: Bawaslu Luruskan Tudingan Rizieq |
Budi yang juga duduk sebagai anggota TKN Jokowi mengatakan, tidak ada pelanggaran Pemilu bagi mereka yang memperjuangkan hak pilih warga. Budi meminta masyarakat tidak golput dan datang ke TPS.
"Memperjuangkan setiap warga negara untuk menggunakan hak pilihnya adalah tugas mulia. Itu bukan pelanggaran Pemilu. Justru kita harus mengimbau seluruh warga negara untuk datang ke TPS dan tidak golput , " kata Budi.
Saksikan juga video Prabowo Kampanye di Makassar, Projo Nyanyi 'Jokowi Lagi':
(dkp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini