"Memang saya nggak paham bagaimana dia mengaturnya itu. Mestinya (saf) dipisah laki-laki dan perempuan," kata Ma'ruf di Hotel Grand Zuri, Tangerang, Banten, Minggu (7/4/2019).
Dia merujuk ke pelaksanaan salat berjamaah di Masjidil Haram, Arab Saudi. Memang di tempat itu ada pengecualian, saf salat berjamaah bisa campur antara laki-laki dan perempuan. Namun di era kini, pengaturan saf di Masjidil Haram sudah lebih teratur. Laki-laki berada di saf bagian depan, sementara perempuan di saf bagian belakang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Umum GNPF-U Yusuf Muhammad Martak sudah memberi penjelasan terkait bercampurnya jemaah laki-laki dan perempuan dalam satu saf. Dia menegaskan tak ada unsur kesengajaan mencampurkan lelaki dan perempuan dalam satu saf salat. Karena kondisi massa yang padat, ada perempuan yang salat di dekat lelaki meski tak bersebelahan. Lokasi kampanye di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
"Cuma saya tidak tahu di dalam keadaan yang sudah darurat, karena sudah padatnya umat seperti kejadian seperti, ya contoh, seperti di Masjidil Haram, kadang-kadang itu berdekatan, hampir bersebelahan walaupun tidak bersenggolan ya. Sifatnya darurat tapi tidak ada setting saf salat itu, itu hal yang tidak mungkinlah karena kepanitiaannya juga dari kita juga ngerti semualah," kata Yusuf Martak. (dnu/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini