"NU bukan partai politik. NU bukan mesin kampanye. Mau anggota NU atau bukan, ketentuan larangan sama," kata Ketua PBNU Bidang Hukum, HAM dan Perundang-undangan, Robikin Emhas, kepada detikcom, Minggu (7/4/2019).
Robikin menjadikan cawapres Ma'ruf Amin sebagai contoh, di mana Ma'ruf langsung menanggalkan jabatan Rais 'Aam PBNU ketika masuk dalam pertarungan politik Pilpres 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Robikin menyebut yang dilakukan Ma'ruf, yaitu tak melibatkan NU dengan politik adalah sikap paham aturan dan taat hukum.
"Mengapa? Kiai Ma'ruf Amin orang yang paham aturan dan taat hukum," tandas Robikin.
Senada dengan Robikin, Ketua PBNU Bidang Luar Negeri Marsudi Syuhud menegaskan organisasi NU tidak berpolitik, meski warganya boleh berpolitik.
"Ya NU nggak berpolitik, itu judulnya kan begitu. Tapi warganya bisa berpolitik di mana-mana. Yang di Golkar ya ada, PPP ya ada, PKB rumahnya sendiri, ya kan. Yang di NasDem ya ada, kira-kira begitu," jelas Marsudi.
Terkait pengakuan Sandi sebagai anggota NU, Marsudi menanggapinya dengan santai. Dia mengatakan memang banyak orang yang ingin menjadi bagian dari keluarga besar NU.
"Jadi kalau yang namanya orang NU itu kan boleh ada di mana-mana, begitu ya kan? Kalau, apa namanya, NU di politik secara organisasi, kan sudah saya bilangi tidak berpolitik NU-nya," ucap Marsudi.
"Ya artinya Sandi itu warga NU, ya bener aja. Kalau NU semua, ya NU semua. Banyak (yang mau jadi warga NU), termasuk Sandi. Namanya saja sudah Sandiaga U, N, O. Jadi dia bener-bener. Karena namanya saja sudah U, N, O. Namanya saja sudah N, O," canda Marsudi.
Saksikan juga video 'Potret Kampanye Akbar Prabowo-Sandi dari Udara':
(aud/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini