"Saya melihat dalam perjalanan 1.500 lebih perjalanan spiritual bagi Prabowo-Sandi. Masyarakat ingin perubahan. Betul? Saya melihat wajah-wajah penuh harapan perubahan," ucap Sandiaga saat kampanye Akbar di Stadion GBK, Jakarta, Minggu (7/4/2019).
"Ibu Ida di Bali sampaikan beban listrik. Listrik turun atau naik? Mahal katanya," imbuh dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian Ibu Lis di Cibitung. Sandiaga mengatakan Ibu Lis di Cibitung mengeluhkan sulitnya mendapatkan pekerjaan di Indonesia.
"Ibu Lis di Cibitung cemaskan pekerjaan. Nyari pekerjaan susah apa nggak? Mesti kita hidup di indursti namun pengangguran masih dirasakan," katanya.
Selain Ibu Ida dan Ibu Lis, ada juga Agus Sayur petani asal Malang. Sandiaga mengatakan Agus Sayur seorang petani tomat di Malang yang justru merugi karena terdampak banyaknya impor di Indonesia.
"Agus Sayur petani tomat di Malang yang merugi. Harga jual tomatnya malah anjlok. (Kemudian) Pak Haji Amin nelayan di Banyuwangi harus bertahan jual hasil lautnya hadapi banjirnya produk impor," tutur Sandiaga.
Karena itu, Sandiaga berjanji, jika dia dan Prabowo Subianto terpilih kelak, akan memastikan kondisi yang dikeluhkan masyarakat tak akan terjadi lagi.
"Bahwa Prabowo-Sandi akan menyelesaikan, memberikan solusi masalah ekonomi kita. Saya ingin sampaikan suara rakyat, suara lirih suara jujur masyarakat," pungkasnya. (mae/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini