PBNU Tepis Gus Irfan: NU Tak Berpolitik, yang Boleh Berpolitik Pribadi

PBNU Tepis Gus Irfan: NU Tak Berpolitik, yang Boleh Berpolitik Pribadi

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Sabtu, 06 Apr 2019 16:08 WIB
Marsudi Syuhud (dikhy sasra/detikcom)
Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjawab sindiran juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Irfan Yusuf Hasyim atau Gus Irfan, yang menyebut NU saat ini seolah menjadi mesin kampanye bagi kandidat tertentu. PBNU menegaskan tak berpolitik praktis.

"Ya kan sudah berulang-ulang disampaikan bahwa secara organisasi NU tidak berpolitik. Makanya yang boleh berpolitik itu pribadi-pribadinya. Secara organisasi nggak ada berpolitik," kata Ketua PBNU Marsudi Syuhud saat dihubungi, Sabtu (6/4/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marsudi Syuhud menyentil balik Gus Irfan yang meminta NU tak boleh berpolitik praktis tapi dia sendiri membawa NU ke dunia politik. Marsudi mengaku heran atas pernyataan Gus Irfan tersebut.

"Pernyataan beliau-beliau itu ngomong NU untuk tidak berpolitik kan, tapi dia sendiri berpolitik dan membawa ke politik. Yang ngomong NU jangan berpolitik, beliau sendiri yang bawa ke politik. Orang yang ngomong NU jangan berpolitik, dia sendiri berpolitik," ujarnya.



Sebelumnya, Gus Irfan menyebut NU selama ini seolah menjadi mesin kampanye bagi kandidat tertentu. Gus Irfan meminta semua pihak melakukan evaluasi diri. Menurut dia, menjadikan NU sebagai mesin kampanye lebih parah dibandingkan membawa bendera NU saat kampanye.

"Saya kira lebih parah mana, sekadar membawa bendera NU di kampanye atau menjadikan NU sebagai mesin politik dari kampanye itu sendiri. Saya tahu persis di semua daerah NU dijadikan mesin politik untuk kampanye itu. Itulah perbandingannya, sebelum memprotes mari kita introspeksi apakah kita sudah benar sebelum memprotes orang lain? Cobalah diinstropeksi dulu, kalau kita sepakat NU tidak boleh dilibatkan dalam politik, semuanya jangan dilibatkan. Kan lebih parah menjadikan NU sebagai mesin politik. Itu lebih parah," kata Gus Irfan saat dihubungi, Sabtu (6/4). (knv/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads