Ali dalam sambutannya bicara soal pentingnya agenda mukernas ini. Dia mengatakan anggota ISNU harus bisa mengikuti perkembangan, terlebih memberi kontribusi bagi kemajuan negara dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi.
"ISNU peranannya sangat berat. ISNU mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menghadirkan para intelektual dan profesional di lingkungan NU untuk menjawab itu semua," ujarnya di lokasi Mukernas di Hotel Arya Duta, Tugu Tani, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ali dalam pidatonya juga memuji Presiden Jokowi dan Kabinet Kerja yang dinilai berhasil memajukan perekonomian Indonesia. Ke depan, dia berharap ISNU bisa melahirkan pengusaha-pengusaha baru untuk ikut ambil bagian berperan memajukan perekonomian bangsa.
![]() |
"Karena itu, saya ingatkan teman-teman ISNU di semua tingkatan, dalam role ekonomi, tidak ada istilah kita itu setengah hati. Tidak ada istilahnya malu-malu. Memang NU ini bisa lepas dari politik? Nggak bisa. Karena politik itu bagian dari marwah kita," ujarnya.
"Nah, pertanyaannya, siapa yang paling bisa membawa negeri ini sesuai dengan ideologi Pancasila? Siapa yang paling bisa mensenyawa kepada akidah ahli sunnah wal jamaah? Menurut saya, sudah bisa kita katakan, saya pribadi mengatakan bahwa saya mengajak kepada seluruh wilayah se-Indonesia, Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf," sambungnya.
Dalam wawancara, Ali mengatakan mukernas ini akan mengambil keputusan-keputusan strategis untuk membicarakan organisasi dan merespons situasi nasional.
"ISNU menjadi bagian dari komunitas intelektual dan profesional yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga yang tadi itu. NKRI, UUD, Pancasila, kebinekaan ini. Dan kita komitmen itu yang bisa membawa posisi negara tetap itu, maka kami memohon kepada Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf untuk memimpin negeri ini ke depannya," ujarnya.
Ali menilai situasi di tahun politik ini sangat strategis dan bisa jadi krusial. Karena itu, ISNU menurutnya harus mengambil peran untuk menyelamatkan bangsa dan negara. Dia mengkhawatirkan adanya gerakan-gerakan kekerasan dan yang tidak sejalan dengan Pancasila, UUD 1945, serta Bhinneka Tunggal Ika.
"Jadi, ISNU mengajak kaitannya dengan 17 April ayo kita pilih mana yang paling bisa menjaga NKRI, Pancasila dan UUD 45," ucapnya. Menurutnya, dalam mukernas ini, ISNU akan menjatuhkan pilihan pada calon capres-cawapres di Pilpres 2019. Pilihannya sendiri mengarah ke Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Tentu secara organisatoris ISNU, seperti NU, ya tidak berpolitik. Tapi dalam high politic, dalam politik kenegaraan, maka mana yang bisa menjaga Pancasila, NKRI, UUD 1945 itulah arah kita menjatuhkan pilihan," ucapnya.
Tonton juga video Suharso Ingin Momentum Mukernas Merangkul PPP Muktamar Jakarta:
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini