PDIP Bela Megawati yang Disinggung Adhie Massardi Terkait Netralitas Polri

PDIP Bela Megawati yang Disinggung Adhie Massardi Terkait Netralitas Polri

Tsarina Maharani - detikNews
Jumat, 05 Apr 2019 19:12 WIB
Hendrawan Supratikno (kanan) (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Eks juru bicara Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Adhie Massardi, menyinggung PDIP dan Megawati Soekarnoputri terkait netralitas Polri. PDIP menjawab tudingan Adhie.

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan Polri sudah menyatakan sikap soal netralitas di Pemilu 2019. Hal ini merujuk pada surat telegram yang dikeluarkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang meminta anggota Polri menjaga netralitas dan tidak berpihak kepada pasangan capres-cawapres.

"Soal ketidaknetralan Polri sudah dibantah sendiri oleh instruksi Kapolri kepada segenap jajarannya untuk menjaga netralitasnya. Ada 14 butir instruksi yang saya kira cukup jelas. Instruksi bukan untuk ditafsirkan atau diperdebatkan, tapi untuk dilaksanakan," kata Hendrawan saat dihubungi, Jumat (5/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendrawan membela Ketum PDIP Megawati yang ikut disebut-sebut Adhie saat berbicara tentang penyebab ketidaknetralan Polri. Hendrawan membantah tudingan bahwa Gus Dur sengaja digulingkan agar Megawati menempati posisi RI-1.




"Presiden Megawati adalah presiden mandataris MPR. Jadi presiden yang lahir dari tarik-menarik dan negosiasi antarkekuatan politik yang ada di MPR. Di sana ada koalisi, konflik kepentingan, dan pertarungan strategi dan skenario politik yang dinamis," ujarnya.

"Yang tidak mendukung sering dituduh bersekongkol, yang sejalan dinilai sebagai sekutu. Subjektivitas penafsiran demikian lumrah terjadi," imbuh Hendrawan.

Menurut dia, saat itu ada syarat tertentu yang harus dipenuhi saat Megawati hendak maju sebagai presiden.

"Bu Mega akhirnya mau maju karena proses pemakzulan terhadap Gus Dur tidak tertahan. Itu pun bersyarat/kondisional, yaitu hubungan PDIP dengan PKB dan khususnya NU harus tetap terjaga baik. Itu sebabnya Bu Mega minta Hamzah Haz untuk mendampinginya," tegas Hendrawan.

Sebelumnya, Adhie Massardi membawa-bawa nama Megawati dan PDIP terkait netralitas Polri di Pemilu 2019. Dia mengaitkannya dengan penggulingan Gus Dur pada 2001.

"Dulu di masa Gus Dur, kita yang memisahkan secara resmi, memisahkan TNI dan Polri. Kemudian terjadilah gonjang-ganjing politik. Inilah awal polisi masuk ke pusaran politik. Ketika Polri dipimpin Jenderal Suroyo Bimantoro, dia masuk ke politik dan berkomplot dengan mereka yang ingin menggulingkan Gus Dur dan mempresidenkan Megawati," ujar Adhie dalam diskusi tentang netralitas TNI-Polri di Jl Tebet Barat Dalam IV, Jakarta Selatan, Jumat (5/4).



Tonton juga video PDIP soal Ma'ruf Sebut Ahok Sumber Konflik: Yang Lama Dimunculkan:

[Gambas:Video 20detik]



(tsa/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads