"Dalam pertemuan tersebut akan dibahas beberapa isu strategis dalam kunjungan bilateral antara lain kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi, industri strategis, ketenagakerjaan, maritim, energi, infrastruktur, kehutanan, kesehatan, pendidikan, kerja sama pembangunan dan perlindungan buruh migran Indonesia," kata Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Desra Percaya di Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tambahkan kesempatan ini juga akan digunakan untuk melihat perkembangan pembahasan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IK CEPA antara Indonesia dan Korsel," ujarnya.
Juru bicara Kemlu Arrmanatha Nasir (Tata) menjelaskan, selain joint commission meeting tingkat Menlu, bakal digelar juga Regional on Women, Peace, and Security. Pertemuan itu, kata Tata, merupakan inisiatif Retno untuk mengutamakan peran dan partisipasi perempuan dalam proses perdamaian hingga pencegahan konflik.
"Pertemuan ini merupakan inisiatif Indonesia khususnya inisiatif Ibu Menlu yang kita percaya, Indonesia percaya bahwa perempuan dapat menjadi agent of peace, tolerance and prosperity. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk mengutamakan peran perempuan dan partisipasi perempuan dalam proses-proses perdamaian termasuk pencegahan konflik, manajemen konflik dan post-conflict peace building," ucap Tata.
Selain itu, perwakilan dari Direktorat Polhukam Ditjen ASEAN, Caka, mengatakan kegiatan Regional Training on Women, Peace and Security yang akan diadakan di Jakarta pada tanggal 8-10 April 2019 itu juga bekerja sama terselenggara dengan ASEAN Institute for Peace and Reconciliation. Sejumlah negara juga diundang untuk berpartisipasi dalam acara ini.
"Pembukaan oleh Ibu Menlu kemudian dilanjutkan dengan sesi-sesi yang akan membahas isu-isu terkait kemajuan peran perempuan dalam peace process seperti kita akan mendengar update case study mengenai peace process di kawasan, kemudian peran regional dan internasional organisations, kemudian juga peran perempuan dalam rekonsiliasi serta beberapa insiatif dari komunitas mengenai kemajuan peran perempuan," ujar Caka. (haf/fdn)











































